Bakal Surati PSSI, Kaesang: Liga 2 Sudah Pada Teriak

Konten Media Partner
24 Oktober 2022 15:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Persis Solo, Kaesang Pangarep bersama Presiden Persebaya, Azrul Ananda usai audiensi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, Senin (24/10/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Persis Solo, Kaesang Pangarep bersama Presiden Persebaya, Azrul Ananda usai audiensi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, Senin (24/10/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Direktur Persis Solo, Kaesang Pangarep akan menyurati PSSI terkait keberlangsungan sepak bola di Indonesia pasca tragedi di Kanjuruhan. Rencana Kaesang mengirim surat PSSI terkait surat yang dikeluarkan organisasi persepakbolaan Indonesia tersebut yang berisi penghentian sementara kompetisi hingga waktu yang tidak ditentukan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap usai dirinya bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming bersama dengan Presiden Persebaya, Azrul Ananda, Senin (24/10/2022).
"Di surat tulisannya sampai waktu yang tidak ditentukan, gimana ini? Kami mau melakukan perubahan agar sepak bola lebih baik, itu saja. Kami yang masih punya duit bisa bayar gaji pemain kalau yang lain, Liga 2 sudah pada teriak-teriak, Liga 3 apalagi," terangnya.
Kaesang juga berencana melakukan komunikasi dengan klub-klub lain seperti Bali United, Rans Nusantara, dan Barito untuk membahas masalah yang sedang terjadi dengan persepakbolaan negeri ini. "Secepatnya kami akan membuat draf surat dan mengirimkannya ke PSSI. Nanti bersama klub lainnya dan ini bareng Persebaya," katanya.
Sementara itu, Azrul Ananda menyebut bahwa dirinya juga setuju dengan adanya perbaikan yang dilakukan pada persepakbolaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu dekat kami akan sama-sama mengeluarkan surat pernyataan tentang konsen kami terhadap sepak bola Indonesia, termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) dan lebih penting lagi kelanjutan liga," terang Azrul.
Pihaknya dengan tegas mendukung kebaikan bagi sepak bola Indonesia kalau pun itu harus berstatus KLB. Paling utama memang perbaikan sepak bola Indonesia. Tetapi yang terpenting adalah liga harus berjalan karena menyangkut pemain dan klub-klub lainnya.
"Dua-duanya sama-sama urgent. Karena keduanya saling terkait, PT LIB itu perusahaan, ketika pengurusnya tersangkut urusan hukum, kami dan klub-klub sebagai pemegang saham harus memikirkan, minimal membicarakan masalah itu," jelasnya.
(Fernando Fitusia)