news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Digitalisasi Pembayaran APBN: Meningkatkan Efisiensi dan Transparansi

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Disclamer: Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat organisasi
4 Maret 2025 9:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era digital yang semakin maju, pemerintah terus berupaya memperbaiki sistem pengelolaan keuangan negara agar lebih efisien dan transparan. Salah satu langkah besar yang diambil adalah digitalisasi pembayaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Transformasi ini bukan sekadar perubahan teknis, tetapi juga bertujuan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
zoom-in-whitePerbesar
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
Sebelumnya, sistem pembayaran APBN sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti birokrasi yang panjang, proses yang lambat, serta potensi penyalahgunaan anggaran. Dengan digitalisasi, pembayaran dapat dilakukan secara lebih cepat, tepat, dan aman. Pemerintah telah mengembangkan berbagai sistem, seperti Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) untuk memastikan bahwa dana negara digunakan dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat utama dari digitalisasi ini adalah efisiensi. Proses yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit. Pembayaran kepada penyedia barang dan jasa dilakukan secara langsung melalui sistem elektronik tanpa hambatan birokrasi yang panjang. Hal ini membantu memastikan bahwa program-program pemerintah berjalan sesuai rencana tanpa keterlambatan.
Selain efisiensi, digitalisasi juga meningkatkan transparansi. Dengan sistem berbasis digital, setiap transaksi yang dilakukan tercatat secara otomatis dan dapat diaudit kapan saja. Ini membantu mengurangi risiko korupsi dan penyalahgunaan anggaran. Masyarakat juga dapat lebih mudah mengakses informasi tentang bagaimana uang negara digunakan, sehingga menciptakan kepercayaan yang lebih besar terhadap pemerintah.
Namun, meskipun digitalisasi membawa banyak manfaat, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia dalam mengoperasikan sistem baru. Oleh karena itu, pemerintah terus memberikan pelatihan kepada para pegawai agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Keamanan juga menjadi faktor penting dalam proses digitalisasi ini. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam transaksi keuangan negara, ancaman siber menjadi perhatian utama. Pemerintah berinvestasi dalam sistem keamanan yang canggih untuk memastikan bahwa data dan transaksi tetap aman dari potensi serangan digital.
Digitalisasi pembayaran APBN bukan hanya upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran negara. Dengan sistem yang lebih modern, transparan, dan aman, masyarakat dapat lebih memahami dan mengawasi penggunaan dana publik.
Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran dalam mendukung upaya ini. Literasi keuangan dan pemahaman tentang bagaimana APBN bekerja akan membantu kita lebih kritis dalam menilai kebijakan pemerintah. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi penerima manfaat dari digitalisasi ini, tetapi juga ikut serta dalam menciptakan sistem keuangan negara yang lebih baik untuk masa depan.
ADVERTISEMENT