Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Insentif Fiskal untuk Green Economy: Solusi untuk Masa Depan Berkelanjutan
17 Maret 2025 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi perubahan iklim dan degradasi lingkungan, ekonomi hijau atau green economy menjadi solusi utama. Konsep ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang tetap memperhatikan keberlanjutan sumber daya dan keseimbangan lingkungan. Salah satu instrumen penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau adalah insentif fiskal.

Pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, telah menerapkan berbagai kebijakan fiskal untuk mendorong investasi di sektor ramah lingkungan. Namun, efektivitas kebijakan ini perlu terus dievaluasi agar benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Bentuk Insentif Fiskal untuk Green Economy
1. Subsidi dan Insentif Pajak - Pemerintah memberikan keringanan pajak bagi industri yang menerapkan teknologi hijau dan energi terbarukan.
2. Pendanaan dan Kredit Berbunga Rendah - Bank dan lembaga keuangan didorong untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah bagi proyek berkelanjutan.
3. Pajak Karbon - Pajak ini diterapkan pada sektor yang menghasilkan emisi tinggi untuk mendorong industri beralih ke energi bersih.
4. Skema Perdagangan Karbon (Carbon Trading) - Perusahaan yang mampu mengurangi emisi karbonnya dapat menjual hak emisi kepada perusahaan lain.
Dampak dan Tantangan Implementasi
Insentif fiskal untuk green economy telah memberikan dampak positif, seperti peningkatan investasi di energi terbarukan dan efisiensi energi di industri. Namun, beberapa tantangan masih dihadapi, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat - Banyak pelaku usaha dan masyarakat belum memahami manfaat insentif ini.
2. Regulasi yang belum terintegrasi- Kebijakan yang belum terintegrasi dapat menghambat efektivitas program.
3. Tantangan Fiskal - Insentif yang besar dapat membebani APBN jika tidak dikelola dengan baik.
4. Kesiapan Teknologi - Banyak sektor belum memiliki teknologi yang cukup untuk beralih ke ekonomi hijau secara optimal.
Insentif fiskal merupakan alat penting dalam mendorong green economy, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada implementasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah perlu terus mengoptimalkan kebijakan ini melalui regulasi yang jelas, edukasi bagi masyarakat, serta pengawasan terhadap pelaksanaan insentif. Dengan strategi yang baik, ekonomi hijau tidak hanya akan melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT