Konten dari Pengguna

Pengelolaan APBN Efektif, Menopang Visi Indonesia Emas 2045

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
4 Oktober 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Visi Indonesia Emas 2045 adalah sebuah cita-cita besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, berdaulat, dan berdaya saing global pada peringatan 100 tahun kemerdekaan. Untuk mencapai visi ini, diperlukan strategi pembangunan yang kuat dan terencana. Salah satu elemen kunci dalam mendukung keberhasilan visi tersebut adalah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
APBN, sebagai instrumen fiskal utama pemerintah, berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. APBN adalah alat negara untuk mengalokasikan sumber daya, mendistribusikan kesejahteraan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Agar Indonesia bisa mencapai status negara maju pada 2045, pengelolaan APBN harus dilakukan dengan baik, bertanggung jawab, serta berorientasi pada hasil.
Benny Eko Supriyanto - KPPN Watampone
APBN sebagai Motor Penggerak Pembangunan
Pengelolaan APBN yang efektif memastikan bahwa alokasi anggaran dilakukan secara tepat sasaran dan berorientasi pada pencapaian tujuan pembangunan jangka panjang. Salah satu tantangan besar adalah memastikan bahwa anggaran publik digunakan untuk proyek-proyek yang benar-benar mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pembangunan infrastruktur yang mendorong produktivitas.
Pemerintah harus memprioritaskan belanja pada sektor-sektor strategis, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Belanja di bidang pendidikan, misalnya, sangat penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan kompetitif secara global. SDM unggul menjadi tulang punggung dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan menciptakan inovasi-inovasi yang diperlukan untuk membawa Indonesia bersaing di kancah global.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, belanja infrastruktur juga harus diarahkan pada pengembangan infrastruktur yang mendukung produktivitas dan konektivitas nasional. Infrastruktur yang baik tidak hanya meningkatkan mobilitas barang dan jasa, tetapi juga membuka akses ke daerah-daerah terpencil, yang dapat mendukung pemerataan pembangunan dan mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Efektivitas dalam Pengelolaan Belanja dan Penerimaan Negara
Efektivitas pengelolaan APBN juga sangat tergantung pada bagaimana pemerintah mengelola penerimaan negara. Pendapatan negara harus ditingkatkan melalui berbagai kebijakan fiskal, seperti reformasi perpajakan yang lebih adil dan efisien. Kebijakan pajak yang efektif dan terintegrasi dengan teknologi digital bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta memperluas basis pajak. Hal ini akan memberikan tambahan dana bagi pembangunan tanpa harus terlalu mengandalkan pembiayaan dari utang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, belanja negara harus dilakukan secara efisien dan transparan, dengan meminimalisir kebocoran anggaran dan memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat yang maksimal. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memperkuat pengawasan dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan anggaran. Implementasi e-budgeting dan e-procurement, misalnya, merupakan langkah yang baik dalam meningkatkan transparansi dan meminimalkan potensi korupsi.
Tantangan dan Strategi untuk Masa Depan
Meski memiliki potensi besar, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak tanpa tantangan. Krisis ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, serta pandemi global seperti COVID-19 merupakan contoh ancaman yang bisa mempengaruhi stabilitas keuangan negara. Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah harus fleksibel dan adaptif, dengan melakukan kebijakan fiskal yang responsif serta menjaga kestabilan makroekonomi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengelolaan utang juga harus menjadi perhatian serius. Meski utang seringkali diperlukan untuk membiayai proyek-proyek besar, terutama dalam pembangunan infrastruktur, penggunaannya harus dilakukan secara bijaksana. Pengelolaan utang yang baik memastikan bahwa utang tersebut digunakan untuk investasi produktif yang memberikan manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi, bukan untuk menutup defisit belanja yang tidak produktif.
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, pengelolaan APBN yang efektif dan efisien merupakan syarat mutlak. APBN harus menjadi alat yang tidak hanya mampu menopang perekonomian dalam jangka pendek, tetapi juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Pemerintah harus memastikan bahwa belanja negara diarahkan pada sektor-sektor prioritas yang memiliki dampak besar pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemerataan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Dengan pengelolaan yang transparan, akuntabel, serta didukung oleh kebijakan fiskal yang adaptif, APBN akan menjadi instrumen yang kuat dalam menopang visi besar Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.