Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Perjalanan Karier Inul Daratista: Tidak Disetujui Orang Tua hingga Depresi
6 Maret 2020 8:30 WIB
Tulisan dari Berita Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusannya menjadi seorang penyanyi dangdut ditentang oleh orang tuanya, terutama sang ayah. Inul memahami alasan ayahnya berlaku demikian.
"Sebenarnya orang tua enggak menyetujui saya nyanyi dangdut, bapak enggak setuju banget aku terjun ke dunia musik," kata Inul dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.
"Saya pikir bapak saya enggak mungkin setuju, sebagai imam juga di masjid, jadi enggak mungkin anterin anaknya jadi penyanyi dangdut. Sampai bapak saya meninggal, enggak pernah bapak saya mengantarkan saya nyanyi di atas panggung," lanjutnya.
Sebenarnya menjadi penyanyi dangdut bukanlah cita-citanya. Ketika masih duduk di bangku sekolah, ia punya impian untuk menjadi dokter atau polisi. Inul, sayangnya, tidak bisa mewujudkan impiannya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Apa daya sekolahku enggak pintar. IPA, Fisika, nilai 3-5, kan enggak mungkin jadi dokter," ucap Inul Daratista .
Selain itu, Inul mengatakan bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ia pun memutuskan berjualan untuk membantu perekonomian keluarga.
"Memang aku orang yang enggak mampu, punya adik banyak, makannnya juga kadang-kadang, bahkan makan daging aja enggak pernah. Terus saya sebagai anak pertama itu tiap hari jualan. Jualan es lilin, nasi bungkus, dititipin di warung," tutur Inul.
Setelah itu, Inul mencoba peruntungan ke dunia tarik suara. Ia ngeband. Hingga suatu hari, Inul mencoba belajar menyanyikan lagu dangdut.
Inul menampilkan sesuatu yang berbeda. Ia membawakan lagu Barat, namun dengan nuansa musik dangdut.
ADVERTISEMENT
"Aku mulai punya duit banyak. Saya tiap hari nyanyi, saya jadi bintang tamu di cafe dandgut dibayar Rp 23 ribu, nyanyi dari jam 21.00-01.00 WIB, nyanyi full. Nyanyi di diskotek, tempat pelacuran, tempat hajatan, apa saja diminta saya bisa," ujarnya.
Dalam sehari, Inul bisa bernyanyi di 7 tempat sekaligus. Ia tidak pernah libur. "1 bulan full, penghasilan Rp 7-15 juta pada 1998-2002," ucapnya.
Inul juga pernah merasakan masa-masa suram dalam hidupnya. Ia pernah ditawari dugem dan diajak tidur dengan iming-iming dibuatkan album. Namun, perempuan yang kini berusia 41 tahun itu menolaknya.
"Kalau seandainya, mereka giring aku, ajakin dugem, tiba-tiba kasih minuman, mau ditidurin, aku enggak mau. Aku dibayar kontraknya Rp 25 juta untuk satu album. Aku bisa nyanyi sebulan dapat segitu. Pada saat aku nolak, aku dikasih uang Rp 1 juta," tutur Inul.
Enggak hanya itu, Inul sempat berada dalam kondisi depresi. Setelah namanya mulai dikenal publik, muncul berbagai pemberitaan tentang dirinya. Ada yang plus, ada pula yang minus.
ADVERTISEMENT
"Menjadi headline pemberitaan saya 2 tahun, beritanya plus minus, yang bikin aku depresi, susah makan, susah tidur, off air banyak dibalikin, kayak orang gila," kata Inul.
Inul berada dalam kondisi itu selama berbulan-bulan. Bahkan ia sampai sakit karena terlalu stres. "Saya sakit sampai muntah darah," ucapnya.
Di balik kesuksesannya saat ini, ada orang-orang yang begitu berjasa bagi Inul. Pertama adalah sang suami, Adam Suseno, yang selalu setia menemaninya dari dulu hingga kini. Sosok lainnya adalah Titiek Puspa.
"Tiap hari kita masih intens teleponan, berkabar punya cerita apa, dianggap cucu. Saya cukup berterima kasih dengan Eyang Titiek Puspa yang tidak pandang bulu dan dekat dengan siapapun," tutup Inul Daratista .
ADVERTISEMENT