Profil Remy Sylado, Sastrawan yang Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa

Sastrawan Remy Sylado meninggal dunia pada Senin (12/12). Dia mengembuskan napas terakhir di usia 77 tahun.

Kabar meninggalnya Remy Sylado disampaikan oleh rekannya yang juga pendiri teater Tanah Air, Jose Rizal Manua.

“Iya, benar,” kata Jose saat dikonfirmasi awak media, Senin (12/12).

Kabar meninggalnya Remy Sylado juga disampaikan oleh politikus Fadli Zon lewat kicauan di Twitter. Dia membagikan potret saat bertemu Remy.

“Selamat jalan Bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol tentang Elvis Presley dan manajernya Kolonel Tom Parker. RIP,” tulis Fadli.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa

Profil Remy Sylado, Sastrawan yang Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

Remy Sylado memiliki nama asli Japi Panda Abdiel Tambajong. Dia lahir di Makassar pada 12 Juli 1945.

Remy Sylado dikenal sebagai seorang sastrawan. Selain itu, ia juga merupakan dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor, dan mantan wartawan.

Remy sudah mulai suka menulis saat berusia muda. Ada beberapa karya yang ia buat, dia antaraya adalah Kerudung Merah Kirmizi dan Ca Bau Kan.

Dia memperoleh penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2002 berkat novel Kerudung Merah Kirmizi.

Sementara itu, Ca Bau Kan diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar yang dirilis pada 2002 lalu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk Remy Sylado. Foto: Dok. Istimewa

Terkait kariernya di dunia seni peran, Remy Sylado pernah terlibat di sejumlah film sebagai seorang aktor.

Film yang ia bintangi di antaranya adalah Tinggal Sesaat Lagi, Akibat Kanker Payudara, Taksi, dan Senjakala di Manado.

Remy Silado pernah masuk nominasi Festival Film Indonesia pada 1987, 1988, dan 1990 berkat film Tinggal Sesaat Lagi, Akibat Kanker Payudara, dan 2 dari 3 Laki-laki.