Konten dari Pengguna

Arti Likuiditas, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
11 Desember 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi likuiditas. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi likuiditas. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Secara umum, arti likuiditas merujuk pada kemampuan sebuah aset untuk diubah menjadi uang tunai dengan cepat tanpa kehilangan nilai signifikannya.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks perusahaan atau individu, likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek seperti utang atau tagihan.
Mengutip buku Manajemen Keuangan oleh Nanik Kustiningsih dan Ali Farhan, aset seperti uang tunai, deposito bank, atau surat berharga yang mudah dijual dianggap sangat likuid.
Sebaliknya, aset seperti properti atau barang antik cenderung kurang likuid karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual dan bisa kehilangan nilai selama prosesnya.

Fungsi Likuiditas

Ilustrasi likuiditas. Foto: Pexels
Likuiditas menjadi penting dalam berbagai aspek kehidupan finansial, baik untuk individu maupun perusahaan. Berikut fungsi likuiditas yang menjadikannya penting:

1. Menjamin Kelangsungan Operasional

Bagi perusahaan, likuiditas yang memadai memastikan bahwa mereka dapat membayar kewajiban seperti gaji karyawan, tagihan pemasok, dan kewajiban bunga utang. Kekurangan likuiditas dapat menyebabkan gangguan operasional bahkan kebangkrutan.
ADVERTISEMENT

2. Mengurangi Risiko Keuangan

Individu atau entitas yang memiliki aset likuid dapat dengan mudah mengatasi keadaan darurat keuangan tanpa harus menjual aset penting dengan harga rendah.

3. Meningkatkan Kepercayaan Investor

Perusahaan yang memiliki likuiditas baik cenderung lebih menarik bagi investor dan kreditur karena mereka dianggap mampu mengelola risiko dengan baik.

Cara Mengukur Likuiditas

Ilustrasi likuiditas. Foto: Pexels
Ada beberapa cara untuk mengukur likuiditas. Merujuk buku Cara Mudah Memahami Akuntansi oleh Hery, S.E., M.Si., berikut rasio yang sering digunakan:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Perhitungannya adalah dengan membagi total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sejauh mana aset lancar dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancar. Rasio di atas 1 dianggap sehat.

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat dihitung dengan cara membagi quick assets (kas, sekuritas investasi, dan piutang bersih) dengan total kewajiban lancar. Rasio ini lebih konservatif karena tidak memasukkan persediaan sebagai aset likuid.
ADVERTISEMENT

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas dihitung dengan membagi jumlah total kas dan setara kas perusahaan terhadap kewajiban lancarnya. Rasio ini menunjukkan kemampuan entitas untuk membayar kewajiban lancar hanya dengan kas dan setara kas.
(NDA)