Duh, Cuma 4 Negara Ini yang Diramal Pendiri Lippo Bisa Tahan dari Dampak Corona

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
7 Januari 2021 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas medis bekerja selama Malam Tahun Baru di sebuah rumah sakit lapangan untuk pasien corona di Santo Andre, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Kamis (31/12). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis bekerja selama Malam Tahun Baru di sebuah rumah sakit lapangan untuk pasien corona di Santo Andre, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Kamis (31/12). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
ADVERTISEMENT
Cuma 4 negara yang diramal bisa bertahan dari dampak pandemi akibat virus corona COVID-19. Seperti diketahui, virus corona pertama ditemukan di Wuhan, China, pada Desember 2019. Artinya COVID-19 sudah lewat setahun, masalah itu belum bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
Dari awalnya masalah kesehatan, pandemi virus corona kini telah berdampak ke berbagai sektor kehidupan. Termasuk memicu masalah finansial dan ekonomi.
Konglomerat yang juga pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, menuturkan yang terjadi sudah terjadi masih dalam fase krisis finansial. Bahkan negara-negara besar dan ekonominya kuat seperti Amerika Serikat (AS) dan Singapura, sudah merasakan krisis finansial itu.
Hal itu dipaparkan Mochtar Riady dalam diskusi online bertajuk 'Business Wisdom During COVID-19', Kamis, 14 Mei 2020.
Pendiri Lippo Group DR. Mochtar Riady (tengah). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dia menambahkan perbankan di AS pun sudah mengalami masalah likuiditas. Makanya Pemerintahan Presiden Donald Trump sudah menyuntikkan dana hingga USD 4 triliun ke sistem perbankan. Menurutnya, fase saat ini masih krisis finansial.
"Namun economic crisis belum muncul, akan muncul 1 atau 2 tahun kemudian. Ini bahaya. Caranya bagaimana mengatasi kesulitan ini? Situasinya sangat kritis," ujar Mochtar Riady.
ADVERTISEMENT
Mochtar Riady menuturkan sejumlah prasyarat, agar suatu negara bisa survive (bertahan) dari krisis ekonomi akibat virus corona. Yakni wilayahnya besar, sumber dayanya kaya, populasi penduduknya banyak, memiliki pasar dalam negeri yang kuat, serta penguasaan teknologinya kuat.
Seorang laki-laki mengenakan masker dan berdiri di depan toko yang tutup akibat merebaknya wabah virus corona di Pasar Minggu, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dia menilai, Indonesia punya peluang untuk bertahan jika bisa merangkul ASEAN, sehingga bisa menjadi kawasan yang ke-5 bertahan dari dampak ekonomi akibat virus corona. Tanpa penyatuan dan sinergi, lanjut Mochtar, anggota-anggota ASEAN akan kesulitan ke depannya.
"Sebagai orang tua saya cuma bisa memberikan warning. Semoga ini enggak terjadi. Tapi saya nothing to lose. Sebelum hujan kita harus sedia payung," tutur pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu.
Mochtar Riady yang oleh pakar marketing, Hermawan Kertajaya, dijuluki sebagai bankir pemikir itu punya pengalaman bisnis yang panjang. Termasuk mengalami sejumlah krisis. Pengalamannya menghadapi melewati krisis telah dituangkan dalam buku berjudul 'Mencari Peluang di Tengah Krisis' yang diterbitkan pada 1999, setahun setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Dalam keadaan krisis, kita dituntut mempunyai senses of crisis. Sebab senses of crisis membuat kita lebih siap memperbaiki kelemahan masing-masing agar bisa bertahan. Bahkan mampu mencari peluang yang baik di tengah krisis moneter," tulis pendiri Lippo Group itu.