Konten dari Pengguna

Job Order Costing: Pengertian, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
4 Agustus 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sedang menghitung job order costing. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedang menghitung job order costing. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Job order costing adalah metode untuk menetapkan biaya pembuatan setiap produk. Metode penetapan biaya ini biasanya dipakai ketika perusahaan akan memproduksi berbagai produk yang berbeda sesuai pesanan.
ADVERTISEMENT
Perhitungan job order costing ini mencakup tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, dan biaya overhead manufaktur untuk pekerjaan tersebut. Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.

Pengertian Job Order Costing

Ilustrasi sedang menghitung job order costing. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 karya Ir. Hieronymus Budi Santoso, job order costing adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada perusahaan atas dasar pesanan.
Dalam kalkulasi biaya job order ini, setiap job atau pesanan adalah suatu satuan akuntansi yang dibebankan sebagai upah, biaya bahan, dan biaya overhead (biaya tidak langsung).
Dengan menggunakan nomor-nomor order, biaya untuk setiap pesanan yang dikerjakan untuk pelanggan tertentu dicatat dalam suatu kartu yang disebut kartu biaya job order.
ADVERTISEMENT
Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut.

Tujuan Job Order Costing

Tujuan dari metode job order costing adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk persatuan. Mengutip laman Zoho, adapun tujuan lainnya, yaitu:

1. Untuk menentukan profitabilitas pekerjaan

Job order costing berguna untuk menentukan apakah suatu pekerjaan dapat menguntungkan. Ini membantu perusahaan membuat perkiraan tentang nilai bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead yang akan dikeluarkan saat melakukan pekerjaan tertentu itu.
Penetapan biaya pesanan pekerjaan yang efisien membantu perusahaan membuat penawaran harga yang cukup rendah agar kompetitif, namun tetap menguntungkan bagi perusahaan.
ADVERTISEMENT

2. Untuk membuat keputusan berdasarkan data

Seiring waktu, sistem biaya pesanan pekerjaan (job order costing menjadi database berharga yang menyimpan rincian dan biaya melakukan pekerjaan.
Informasi yang disimpan dapat digunakan sebagai data empiris untuk membantu perusahaan mengevaluasi efisiensinya sendiri dan mengurangi biaya dengan mengubah prosedur, metode, atau stafnya.

3. Untuk memantau penggunaan mesin

Perhitungan biaya pesanan pun membantu perusahaan untuk melihat seberapa banyak mereka menggunakan aset tetap miliknya, seperti peralatan manufaktur.
Karena biaya mesin didistribusikan di antara pekerjaan yang berbeda, identifikasi biaya ini penting untuk mengetahui biaya pekerjaan yang dibutuhkannya.
Job order costing berperan membantu menentukan jumlah overhead yang dialokasikan untuk setiap aset dan mendistribusikannya secara adil di antara pekerjaan perusahaan.
ADVERTISEMENT

Cara Menghitung Job Order Costing

Ilustrasi sedang menghitung job order costing. Foto: Unsplash
Job order costing digunakan untuk mengukur pendapatan yang diperoleh terhadap biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga perusahaan dapat menentukan laba untuk setiap pekerjaan yang sedang dilakukan. Berikut cara untuk menghitungnya:
(NDA)