Konten dari Pengguna

Kelemahan Badan Usaha Perseorangan bagi Pengusaha

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
1 Agustus 2023 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kelemahan Badan Usaha Perseorangan. Foto: Unsplash.com/Christian Velitchkov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelemahan Badan Usaha Perseorangan. Foto: Unsplash.com/Christian Velitchkov
ADVERTISEMENT
Salah satu kelemahan badan usaha perseorangan adalah tanggung jawab pribadi yang tak terbatas. Artinya, badan usaha ini tak melindungi aset pribadi yang dimiliki dari kreditor.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kelemahan tersebut, badan usaha ini merupakan badan usaha yang banyak digunakan oleh pengusaha kecil dan umumnya diperuntukkan bagi usaha yang masuk dalam kriteria UMK.
Selain mengetahui kelemahan badan usaha perseorangan lebih lanjut, simak terlebih dulu pengertian badan usaha perseorangan di artikel Berita Bisnis berikut ini.

Pengertian Badan Usaha Perseorangan

Ilustrasi Kelemahan Badan Usaha Perseorangan. Foto: Unsplash.com/Bram Naus
Mengutip www.shopify.com, badan usaha perseorangan adalah organisasi yang hanya dimiliki satu orang. Pada badan usaha ini, tak ada perbedaan nyata antara kepemilikan pribadi dengan bisnis itu sendiri.
Badan usaha perseorangan ini memiliki tanggungan pribadi yang tak terbatas. Sederhananya, aset pribadi seperti rumah, kendaraan, dan lainnya dapat menjadi jaminan utang yang dibuat.
Umumnya badan usaha jenis ini diperuntukkan bagi usaha yang memenuhi kriteria sebagai Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Merujuk law.uii.ac.id, badan usaha ini banyak digunakan oleh pengusaha kecil dan beberapa pengusaha menengah.
ADVERTISEMENT

Kelemahan Badan Usaha Perseorangan

Ilustrasi Kelemahan Badan Usaha Perseorangan. Foto: Unsplash.com/bruce mars
Mengutip laman www.shopify.com, berikut beberapa kelemahan dari badan usaha perseorangan:

1. Utang, Tugas, dan Kewajiban Ditanggung Sendiri

Sebagai pemilik tunggal, pengusaha bertanggung jawab penuh untuk membayar semua utang dan kewajiban (liabilitas) perusahaan. Hal ini berlaku bahkan jika karyawan atau kontraktor yang menyebabkan masalah.

2. Tanggung Jawab Pribadi Tak Terbatas

Seseorang atau pihak bank tak hanya dapat mengajukan klaim terhadap aset bisnis yang ada, mereka juga dapat mengajukan klaim terhadap aset pribadi, seperti rumah, kendaraan, dan lainnya. Tak seperti struktur bisnis lainnya, badan usaha perseorangan tak melindungi aset pribadi dari kreditor.

3. Kontribusi Modal

Sebagai pemilik perseorangan, pengusaha bertanggung jawab untuk membayar semua kebutuhan modal, seperti peralatan kantor. Selain itu, bisnis yang didirikan dinilai akan lebih sulit mendapat pinjaman dari bank. Sebab, pemberi pinjaman biasanya melihat bisnis perseorangan sebagai investasi yang berisiko.
ADVERTISEMENT

4. Kurangnya Investor

Investor biasanya melewatkan kesempatan untuk berinvestasi di bisnis perseorangan karena mereka ingin menerima ekuitas sebagai imbalan atas uang mereka. Hal ini terjadi karena badan usaha perseorangan hanya memiliki satu pemilik, jadi tak ada kemungkinan untuk mendistribusikan ekuitas.

5. Peningkatan Pajak

Sebagai pemilik tunggal, pengusaha harus membayar pajak wirausaha di atas pajak penghasilan pribadi.
Selain itu, pengusaha kurang dapat mengetahui berapa banyak pajak yang harus dibayarkan karena badan usaha perseorangan cenderung menggabungkan pajak bisnis dan pribadi.
Untuk itu, perlu dilakukan pencatatan dan pengawasan atas pajak yang ada, guna menghindari pembayaran pajak yang tak sesuai perkiraan.
(MQ)