Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Loan to Value: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, dan Manfaatnya
24 Desember 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rasio loan to value ini biasanya berbeda-beda tergantung jenis properti dan kebijakan tiap bank. Untuk lebih memahami topik seputar loan to value, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pengaruh Loan to Value
Mengutip buku Bank dan Lembaga Keuangan karya Anis Fuad Salam, dkk., loan to value memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan debitur dalam mengajukan kredit.
Semakin rendah rasio loan to value, semakin besar uang muka yang harus disiapkan debitur. Sebaliknya, rasio loan to value yang tinggi memudahkan debitur mendapatkan pinjaman dengan uang muka lebih kecil, tetapi risiko cicilan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kebijakan loan to value 100% memungkinkan pembelian properti tanpa uang muka. Namun, ini juga meningkatkan risiko gagal bayar karena cicilan yang lebih besar.
Oleh karena itu, Bank Indonesia mengatur batasan loan to value untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan stabilitas ekonomi.
Faktor yang Memengaruhi Loan to Value
Berdasarkan informasi yang dituliskan dalam buku Kredit Bank Umum karangan Dr. A. Wangsawidjaja Z., S.H., M.H., berikut faktor yang dapat memengaruhi rasio loan to value.
1. Jenis Aset
Properti komersial biasanya memiliki loan to value yang lebih rendah dibandingkan properti residensial karena risiko yang lebih tinggi.
2. Lokasi Aset
Lokasi properti memengaruhi nilai jaminan. Properti di daerah strategis cenderung memiliki loan to value yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Kebijakan Bank Indonesia
Bank Indonesia secara berkala mengatur batasan loan to value untuk menyesuaikan kondisi ekonomi, misalnya, untuk mengendalikan inflasi atau mendorong pertumbuhan kredit.
4. Kondisi Keuangan Debitur
Profil keuangan debitur, seperti pendapatan dan riwayat kredit, juga memengaruhi loan to value yang disetujui oleh bank.
Manfaat Loan to Value
Ada beragam manfaat yang bisa dirasakan pihak bank dari menerapkan loan to value. Beberapa manfaat loan to value, di antaranya sebagai berikut:
1. Mengatur Risiko Kredit
Loan to value membantu bank mengelola risiko kredit dengan memastikan pinjaman tidak melebihi nilai aset yang dijaminkan. Rasio ini menjadi ukuran keamanan bagi bank jika terjadi gagal bayar.
2. Membantu Debitur Mengelola Keuangan
Dengan adanya batasan loan to value, debitur lebih terdorong untuk menyediakan uang muka yang lebih besar, sehingga mengurangi beban cicilan bulanan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Stabilitas Ekonomi
Kebijakan Loan to value yang ketat membantu mencegah lonjakan kredit macet (non-performing loans) dan menjaga stabilitas ekonomi, terutama di sektor properti.
(NDA)