Konten dari Pengguna

Perbedaan Crypto dan Saham sebagai Instrumen Investasi

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
20 Agustus 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Crypto dan saham merupakan jenis instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sebab, kedua instrumen ini menawarkan potensi keuntungan yang cepat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, crypto dan saham sebenarnya memiliki karakteristik serta risiko yang berbeda. Agar lebih memahami, simak artikel ini untuk mengetahui perbedaan crypto dan saham sebagai instrumen investasi.

Apa Itu Crypto?

Ilustrasi investasi crypto. Foto: Unsplash
Mengutip laman Corporate Finance Institute, cryptocurrency atau crypto adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk keamanannya.
Crypto beroperasi di atas teknologi blockchain, sebuah sistem desentralisasi yang memungkinkan transaksi dilakukan secara aman dan anonim tanpa perantara seperti bank.
Caranya, dengan memberikan lapisan keamanan bertingkat menggunakan rangkaian kode. Dengan begitu, crypto hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau digandakan.
Pengguna dapat memakai crypto saat melakukan transaksi secara virtual, seperti berbelanja online, in-game purchases, sampai membeli jenis kripto lainnya.
Crypto menarik bagi investor karena sifatnya yang desentralisasi dan potensi nilainya yang meningkat dalam waktu singkat. Namun, volatilitas harga yang tinggi juga menjadikannya instrumen investasi ini sangat berisiko.
ADVERTISEMENT
Bitcoin adalah cryptocurrency pertama dan paling terkenal. Meski begitu, kini sudah ada ribuan crypto lainnya yang bisa dijadikan investasi seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin.

Apa Itu Saham?

Ilustrasi investasi saham. Foto: Unsplash
Saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
Sederhananya, dengan membeli saham, Anda menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut dan berhak atas sebagian dari laba perusahaan, biasanya dalam bentuk dividen.
Dikutip dari buku Ilmu Saham Pengenalan Saham yang ditulis oleh Belvin Tanadi, nilai saham ditentukan oleh kinerja perusahaan dan sentimen pasar.
Kendati begitu, saham cenderung lebih stabil dibandingkan crypto, sehingga cocok untuk investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Crypto dan Saham

Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
Berdasarkan penjelasan di atas dan beberapa sumber lainnya, berikut perbedaan crypto dan saham sebagai instrumen investasi.

1. Regulasi

Saham diatur oleh badan-badan pemerintah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia dan Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat. Regulasi ini memberikan perlindungan ke investor dan memastikan pasar yang adil dan transparan.
Crypto, di sisi lain, masih berada dalam wilayah regulasi yang kurang jelas di banyak negara. Beberapa negara telah menerapkan aturan yang ketat, sementara yang lain masih mencari cara untuk mengatur pasar ini.

2. Volatilitas

Harga saham cenderung lebih stabil, meskipun bisa terjadi fluktuasi yang signifikan, terutama selama krisis ekonomi atau berita negatif tentang perusahaan.
Sementara itu, volatilitas harga crypto sangat tinggi. Nilai crypto dapat melonjak atau anjlok dalam waktu sangat singkat, sehingga membuatnya untung dengan cepat, tetapi juga berisiko tinggi.
ADVERTISEMENT

3. Kepemilikan dan Keuntungan

Ketika membeli saham, Anda memiliki sebagian dari perusahaan dan berhak atas dividen jika perusahaan menghasilkan laba. Nilai saham juga bisa meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
Sementara itu, kepemilikan kripto tidak memberikan hak kepemilikan pada perusahaan atau entitas apa pun. Keuntungan dari crypto didapat dari selisih harga beli dan jual.

4. Transparansi dan Informasi

Perusahaan yang terdaftar di bursa saham diharuskan untuk memberikan laporan keuangan secara berkala. Hal ini memungkinkan investor untuk menilai kesehatan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang terinformasi.
Sementara itu, tidak ada kewajiban untuk memberikan informasi keuangan atau operasional bagi sebagian besar crypto. Investor harus melakukan penelitian sendiri untuk memahami potensi dan risiko.

5. Likuiditas

Saham biasanya sangat likuid, terutama untuk perusahaan besar. Anda dapat membeli atau menjual saham kapan saja selama jam perdagangan di bursa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, likuiditas crypto bervariasi tergantung pada koinnya. Beberapa crypto besar seperti Bitcoin sangat likuid, tetapi koin yang lebih kecil mungkin sulit untuk dijual dengan cepat tanpa memengaruhi harga.
(NDA)