Konten dari Pengguna

Tarif Penyusutan Fiskal sesuai Undang-undang

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
12 Desember 2024 19:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tarif penyusutan fiskal. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tarif penyusutan fiskal. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam laporan keuangan perusahaan dikenal adanya penyusutan fiskal. Proses ini digunakan untuk mencerminkan penurunan nilai aset tetap selama masa penggunaannya. Perhitungannya sendiri menggunakan tarif yang berbeda-beda sesuai jenis aset dan masa manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Setiap perusahaan perlu mengetahui tarif penyusutan fiskal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar lebih memahami, artikel ini akan menjabarkan tarif penyusutan fiskal dan metode yang umum dipakai.

Tarif Penyusutan Fiskal

Ilustrasi tarif penyusutan fiskal. Foto: Pexels
Pada dasarnya penyusutan merupakan alokasi secara sistematis atas biaya perolehan harta berwujud untuk dibebankan selama masa manfaat harta berwujud. Penyusutan untuk tujuan fiskal sedikit berbeda dengan penyusutan untuk tujuan komersial.
Penyusutan untuk tujuan fiskal harus dilakukan sesuai dengan peraturan perpajakan. Untuk menentukan metode penyusutan fiskal, harta berwujud dibedakan menjadi dua, yaitu bangunan dan bukan bangunan.
Harta berupa bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, sedangkan harta bukan bangunan disediakan dua alternatif metode penyusutan, yaitu metode garis lurus atau metode saldo menurun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud ditetapkan dengan mengacu Pasal 11 ayat 6 Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh). Berikut tarif penyusutan untuk beberapa kategori aset:

Harta Berwujud Bukan Bangunan

Harta Berwujud Bangunan

ADVERTISEMENT

Metode Penyusutan Fiskal

Ilustrasi tarif penyusutan fiskal. Foto: Pexels
Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk menghitung beban penyusutan. Mengutip buku Akuntansi Keuangan Dasar karya Wibowo dan Abubakar Arif, berikut metode penyusutan fiskal.

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lulus (straight line method) menghasilkan beban penyusutan periodik yang sama selama masa pakai aset tetap. Metode ini tak cocok untuk aset tetap yang penggunaannya bersifat sangat fluktuatif sepanjang masa manfaatnya.

2. Metode Saldo Menurun

Metode penyusutan saldo menurun (declining balance) menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun setiap periode. Ciri-ciri metode penyusutan tersebut, antara lain, tarif penyusutan tetap dan merupakan dua kali tarif garis lurus, sehingga beban penyusutan per periode semakin menurun.
Kemudian, perhitungan penyusutan tanpa memperhitungkan estimasi nilai sisa dan metode ini selalu menghasilkan angka yang harus dibulatkan pada akhir usia ekonomis.
ADVERTISEMENT
(SA)