Konten dari Pengguna

3 Contoh Kultum Singkat Tentang Adab dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Juni 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kultum singkat tentang adab. Foto: Unsplash/@ini_adil.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kultum singkat tentang adab. Foto: Unsplash/@ini_adil.
ADVERTISEMENT
Islam sangat menjunjung tinggi adab. Sebagai sesama Muslim, penting untuk saling mengingatkan untuk berperilaku mulia dalam berbagai kesempatan. Salah satunya dengan menyampaikan kultum singkat tentang adab.
ADVERTISEMENT
Mengutip KBBI, kultum adalah ceramah singkat berdurasi tujuh menit. Cara berdakwah ini bisa dilakukan setelah sholat Jumat, sehabis sholat Subuh, atau menjelang berbuka puasa selama bulan Ramadan.
Salah satu tema yang bisa disampaikan saat kultum adalah adab. Luqman Junaedi dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa adab menurut Rasulullah SAW adalah pendidikan tentang kebajikan yang merupakan bagian dari keimanan. Adab mengatur umat Muslim berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Kultum Singkat tentang Adab

Ilustrasi kultum singkat tentang adab. Foto: Unsplash.
Islam sangat menjunjung tinggi adab. Adab erat kaitannya dengan akhlak yang baik dan perilaku terpuji. Muhammad Ali Hasyimi dalam buku Apakah Anda Berikepribadian Muslim? menekankan pentingnya seorang Muslim memiliki akhlak dan kebribadian yang baik sebagai cerminan Islam.
ADVERTISEMENT
Sesama umat Muslim perlu saling mengingatkan tentang pentingnya berperilaku sesuai adab. Salah satu caranya adalah dengan berdakwah melalui kultum. Berikut ini contoh kultum singkat tentang adab.

Kultum Singkat tentang Adab Makan

Meneladani Adab Makan dan Minum Rasulullah SAW oleh Karu de Lasenburg.
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh. Alhamdulillaahi rabbil-'aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa man tabi'ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba'du.
Segala puji kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufiq hidayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman dan Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini, saya akan membahas beberapa penjelasan tentang adab makan dan minum ajaran Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Adab makan yang pertama adalah mendahulukan makan daripada sholat ketika makanan telah siap. Ketika hidangan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka yang didahulukan makan daripada sholatnya sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam:
“Jika hidangan makan malam telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-Thirmidzi, An-Nasai, dan Ad-Darmi).
Rasulullah SAW juga bersabda: “Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan juga telah dikumandangkan iqamah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan terburu-buru sampai selesai. (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-Thirmidzi, Abu Daud).
Faedahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika sholat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur kita adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan maka hendaknya dia makan lebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kedua, membaca bismillah sebelum makan dan minum dan mengambil makanan dari yang terdekat.
Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah: “Ketika aku masih kecil dalam didikan Rasulullah Salallahualaihi Wasallam dan tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring, maka Rasulullah berkata kepadaku: ‘Wahai anak, bacalah basmalah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang dekat darimu.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Ketiga, tidak berlebihan dalam makan dan tidak juga kekurangan. Rasulullah Sholallahualaihi wasalam menasehati untuk bijak dalam segala hal, termasuk dalam makanan. Setiap orang harus mengira-ngira seberapa banyak yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah adalah di antara sifat setan yang sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS Al Isra ayat 26-27 dan Al Araf ayat 31. Sifat berlebih-lebihan juga merupakan ciriorang kafir sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung” (HR Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Semoga dengan ceramah singkat pada hari ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui ini. Demikian saya akhiri, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum singkat tentang Adab kepada Orang Tua

Berikut ini contoh kultum singkat tentang adab kepada orang tua oleh Miftakhul Ulum.
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh. Alhamdulillaahi rabbil-'aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa man tabi'ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba'du.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim, kita wajib berbakti kepada ibu dan bapak sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 36:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Serta berbuat baiklah kepada orang tua”. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua.
ADVERTISEMENT
Cobalah kita hitung berapa banyak jasa kedua orang tua kita, tentu kita tidak akan mampu menghitungnya karena jasa mereka begitu besar, terutama ibu.
Saat hamil kita, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita. Begitu juga saat kita lahir, ibu mencurahkan semua perhatian dan kasih sayang kepada kita sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira.
Rasulullah juga menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya kepada ibu. Diriwayatkan dari hadis HR Bukhari dan Muslim, suatu hari seorang sahabat betanya kepada nabi, “Siapa yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?” Nabi menjawab, “Ibumu”. “Lalu siapa lagi?” tanya orang itu. “Ibumu,” jawab Nabi. “Lalu siapa lagi?”. Nabi masih menjawab “Ibumu”. Kemudian sahabat itu kembali bertanya. “Lalu siapa lagi, Wahai Nabi?”. Kemudian nabi menjawab, “Ayahmu”.
ADVERTISEMENT
Karena itulah barangsiapa yang durhaka kepada orang tua, niscaya Allah akan menurunkan siksa yang amat pedih. Sebagai generasi yang soleh dan solehah, marilah kita berbakti kepada orang tua dan senantiasa berdoa untuk mereka.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan ampunilah dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di kala aku masih kecil”.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada segala kekurangan dan kesalahan. Wabilahi taufiq wal hidayah wassalamualakim warrahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Singkat tentang Adab Bermedia sosial

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh. Alhamdulillaahi rabbil-'aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa man tabi'ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba'du.
Segala puji kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufiq hidayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman dan Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Hadirin yang dirahmati Allah, kebebasan dalam bermedsos tak jarang menimbulkan berbagai problematika di tengah masyarakat. Tak jarang informasi yang beredar tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat menimbulkan gosip dan fitnah.
Dalam bermedia sosial, seorang Muslim harus memperhatikan adab.
Adab pertama yang harus diperhatikan adalah Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah).
Apapun yang kita sebarluaskan di media sosial, termasuk niat dibalik postingan tersebut harus disadari bahwa Allah Maha Mengetahui. Dengan selalu merasa diawasi Allah kita hanya akan menggunakan media sosial untuk hal-hal yang membawa maslahat. Dalam Quran Surat Al Ahzab, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Jika kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Perintah untuk amar ma’ruf nahi munkar idealnya juga dipedomani seorang Muslim dalam bermedsos. Sudah saatnya media sosial harus dipergunakan untuk mengajak kepada kebaikan, menyalurkan konten positif melalui berbagai platform yang saat ini banyak digemari masyarakat. Sosial media seperti Youtube, Tiktok, Twitter, Facebook, Instagram, dsb merupakan media yang tepat dan mudah untuk menyebarluaskan kebaikan yang bertanggungjawab. Dan kita harus menjadi orang-orang yang masuk dalam golongan amar ma'ruf nahi munkar. Dalam QS Ali Imron Ayat 104, Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Semoga kita semakin bijaksana dan arif dalam bermedsos di tengah arus globalisasi dan gencarnya informasi yang tiada henti setiap detiknya saat ini.
Akhlak yang mencerminkan pribadi Muslim harus terus dipedomani sehingga berbagai fasilitas dan kemudahan zaman dapat membawa maslahat untuk umat dan bangsa. Wallahu a'lam bis shawab.
(GLW)