Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
3 Penyakit Hati yang Perlu Dihindari Umat Islam
17 Januari 2021 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 21 Juni 2022 13:32 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Allah SWT menganugerahi manusia dengan hati yang dapat merasakan emosi berupa kegembiraan, kesedihan, atau amarah. Hati jugalah yang menjadi cermin dari akhlak seseorang.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memiliki hati bersih dan tulus akan memiliki tabiat yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai hadits riwayat Bukhari yang berbunyi: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati,” (HR. Bukhari).
Riya atau Pamer
Orang yang riya hanya akan berbuat baik dan beribadah kepada Allah apabila dilihat oleh orang lain dengan tujuan untuk mendapat sanjungan. Penyakit hati ini berbahaya karena mengesampingkan Allah sebagai tujuan dari setiap amal saleh yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Peringatan Allah SWT tentang sifat riya tercantum dalam surat Al Anfal ayat 47 yang artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”
Hasad atau Dengki
Hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain. Padahal Allah telah memberikan rezeki kepada hamba-Nya sesuai porsi masing-masing.
Perilaku dengki ini membuat seseorang tidak bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah dan membuat hatinya selalu gelisah. Selain itu, hasad dapat menyebabkan amal kebaikan seseorang musnah laksana kayu dimakan api.
ADVERTISEMENT
“Dari Anas, bahwa Rasulullah SAW (beliau) bersabda: “Kedengkian akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, dan sedekah akan menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api. Sholat adalah cahaya seorang mukmin, sedangkan puasa adalah perisai dari api neraka.” (HR. Ibnu Majah).
Sifat hasad juga menimbulkan penyakit lainnya seperti gibah bahkan fitnah.
Ujub
Al-Muhasibi menjelaskan bahwa ujub adalah sikap memuji diri sendiri atas perbuatan yang telah dilakukan, kemudian dia melupakan bahwa hal tersebut (keberhasilan menyelesaikan pekerjaan) adalah karunia Allah SWT.
Padahal seorang muslim seharusnya merasa rendah diri di hadapan Allah SWT sang penguasa alam semesta. Dalam surat Luqman ayat 18 Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri" (Qs Luqman :18).
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tidak berkawan dengan orang-orang yang ujub. Rasulullah bersabda:
“Apabila kamu berjumpa dengan seseorang yang memperturutkan sifat pelit, mengumbar hawa nafsu, mengutamakan dunia, dan selalu membanggakan pendapatnya sendiri, maka selamatkan dirimu” (At-Tirmidji).