Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Ningsih Tinampi yang Belum Diketahui Orang
14 Februari 2020 12:49 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ningsih Tinampi menjadi sorotan lagi. Saat ini ia sedang dalam pengawasan tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Polda Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Pasuruan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pasuruan, dan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem).
ADVERTISEMENT
Tindakan ini diambil untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Khususnya setelah beredar video Ningsih Tinampi yang berisi pengakuannya bahwa ia bisa mendatangkan malaikat dan nabi.
Wanita asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini dikenal lewat caranya menyembuhkan pasien melalui pengobatan alternatif. Meski cukup populer di jagat maya, masih banyak fakta Ningsih Tinampi yang belum diketahui.
Salah satunya terkait biaya pengobatan dengan Ningsih yang mencapai Rp10 juta. Ingin tahu fakta lain soal Ningsih Tinampi yang belum banyak diketahui orang? Simak ulasannya berikut ini.
Mendapat Ilmu Setelah Diselingkuhi
Ningsih Tinampi mengaku mulai menyadari memiliki kemampuan mengobati orang adalah setelah mengalami masa-masa galau usai diselingkuhi suami. Sejak itu ia kerap pergi ke dukun agar suaminya yang ia anggap menjadi korban guna-guna bisa sembuh.
ADVERTISEMENT
Proses ini mempertemukan Ningsih dengan seorang dukun yang memberi tahu bahwa Ningsih sebenarnya memiliki ilmu di dalam dirinya. Dukun tersebut kemudian menuntun Ningsih mendalami ilmu Al-Fatehah yang berasal dari Allah.
Setelah itu, Ningsih diminta mengamalkan ilmu tersebut untuk mengobati orang lain. Pada awalnya, ia bingung dengan cara melakukan pengobatan, namun akhirnya mendapat petunjuk melalui mimpi.
Memiliki Blog Sebelum Viral
Sebelum populer seperti sekarang, Ningsih Tinampi telah menawarkan pengobatan alternatif pada masyarakat sekitar. Pada tahun 2015, beliau memiliki sebuah blog untuk menyebarkan informasi tentang usaha pengobatan yang dijalaninya.
Blog tersebut bertajuk 'Dahsyatnya Penyembuhan Alternatif Dengan Energi Ummul Qur'an' dengan website serbasehat-ningsih.blogspot.com. Di dalam situs tersebut, ia menjelaskan dapat mempraktikkan pengobatan alternatif dengan menggunakan air dan buah-buahan yang disertai bacaan Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Setelah populer, Ningsih Tinampi mengobati pasien melalui proses pendaftaran karena terdapat ratusan orang yang datang setiap harinya.
Biaya Pengobatan Capai 10 Juta
Dari informasi yang didapat, biaya pengobatan Ningsih Tinampi dipatok mulai Rp 300.000, 00 hingga Rp 10 juta. Mahalnya biaya ini sempat menjadi sorotan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Mereka lantas mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang telah disediakan pemerintah dan terjamin keamanannya.
Dianggap Pembawa Berkah
Ningsih Tinampi yang melayani pengobatan alternatif di kediamannya dianggap sebagai pembawa berkah bagi warga sekitar. Dari jalan raya hingga memasuki area rumah, terdapat warga sekitar yang memanfaatkan kondisi keramaian pendaftar pengobatan Ningsih tersebut dengan membuka warung makan.
Selain warung makan, warga juga membuka toilet umum, bahkan terdapat homestay di sekitar kediaman Ningsih Tinampi yang dimanfaatkan oleh pasien dari luar kota. Ini disebabkan karena proses pengobatan tidak hanya berlangsung beberapa menit atau satu jam, tapi bisa memakan waktu lama.
ADVERTISEMENT
Kontroversial
Bukan sekali ini saja Ningsih Tinampi mengundang kontroversi. Pada November 2019, ia menjadi sasaran kritik oleh para aktivis perempuan dan warganet. Mereka mengritik keras ucapan Ningsih Tinampi yang menyalahkan korban pemerkosaan saat mengobati pasien yang diduga terkena guna-guna. Dalam video tersebut, Ningsih Tinampi mengatakan perempuan adalah biang terjadinya pemerkosaan, sehingga menurutnya laki-laki tidak bisa disalahkan. (ERA)