Konten dari Pengguna

5 Makanan dan Minuman Produk Bioteknologi yang Melalui Proses Fermentasi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Januari 2023 17:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tempe. Foto: wisely/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempe. Foto: wisely/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip ilmiah menggunakan organisme untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Ilmu ini memadukan beberapa ilmu lain, seperti mikrobiologi, kimia, biokimia, dan teknik kimia.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 3A oleh Mikrajuddi dkk., bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu konvensional dan modern.
Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dalam skala kecil dan mikroorganisme yang digunakan biasanya bakteri atau jamur.
Sedangkan, bioteknologi modern dilakukan dengan memanfaatkan alat-alat canggih, diproduksi dalam jumlah besar, dan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
Bioteknologi telah dimanfaatkan di berbagai bidang, termasuk dalam industri pengolahan makanan dan minuman. Lantas, apa saja makanan dan minuman produk bioteknologi yang banyak dikonsumsi?

Makanan dan Minuman Produk Bioteknologi

Ilustrasi makanan dan minuman produk bioteknologi. Foto: Unsplash
Makanan dan minuman produk bioteknologi umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi. Dijelaskan dalam buku Teknologi Fermentasi Biji Kakao oleh Netty Syam dkk., fermentasi adalah proses terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
ADVERTISEMENT
Melalui proses tersebut, mikroorganisme seperti ragi dan bakteri akan mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam. Beberapa makanan dan minuman produk bioteknologi yang melalui proses ini antara lain:

1. Keju

Ilustrasi Keju. Foto: Igor Dutina/Shutterstock
Keju merupakan produk bioteknologi yang dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Mengutip buku Praktis Belajar Biologi oleh Moekti Ariwibowo, bakteri yang dikenal dengan bakteri asam laktat atau Lactobacillus tersebut mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menyebabkan susu menggumpal.
Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah agar susu dapat mengental. Dengan demikian, protein pada susu bisa berubah menjadi semi solid yang disebut curd.
Setelah itu, garam ditambahkan untuk menambah rasa sekaligus mengawetkan keju. Bakteri lalu ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang dibuat guna memecah protein dan lemak yang terdapat di dalam keju.
ADVERTISEMENT

2. Tempe

Ilustrasi tahu tempe atau protein nabati. Foto: Shutter Stock
Tempe terbuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae. Proses pembuatannya cukup sederhana dan mudah dilakukan.
Mula-mula, kacang kedelai dicuci bersih lebih dulu, lalu direbus hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai direndam dalam air selama kurang lebih 12 jam.
Proses perendaman tersebut berfungsi untuk menciptakan kondisi asam yang dapat mencegah proses pembusukan pada kacang kedelai. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci bersih dan direbus sampai matang.
Setelah matang dan didinginkan, kacang kedelai ditambahkan ragi tempe, yaitu jamur Rhizopus oryzae. Kemudian, kacang kedelai dibungkus daun pisang atau plastik yang dilubangi, lalu difermentasi selama satu malam.

3. Yoghurt

Ilustrasi yoghurt. Foto: Pixabay
Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus subtilis atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut mampu mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Hasil dari proses yang disebut fermentasi asam laktat itulah yang dinamakan yoghurt.
ADVERTISEMENT

4. Kombucha

kombucha Foto: Shutterstock
Kombucha dikenal sebagai minuman fermentasi yang dibuat dengan menambahkan bakteri serta ragi ke dalam campuran teh hitam atau teh hijau dan gula. Campuran tersebut ditempatkan di dalam toples dan ditutup dengan kain yang rapat.
Selanjutnya, toples disimpan pada suhu kamar selama 8-12 hari. Lamanya fermentasi bergantung pada temperatur yang digunakan. Semakin hangat temperaturnya, makin cepat pula proses fermentasinya.
Mengutip buku Teknologi Fermentasi Pangan Tradisional dan Produk Olahannya tulisan R. Haryo Bimo Setiarto, selama proses fermentasi, gula akan dipecah dan membentuk CO2. Cairan teh berubah jadi berbuih dan terasa lebih asam.

5. Oncom

Ilustrasi tahu. Foto: Pixabay
Makanan khas Jawa Barat ini adalah produk bioteknologi yang menggunakan substrat bungkil kacang tanah atau ampas tahu. Proses pembuatannya hampir sama seperti tempe, yaitu dengan proses fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang atau jamur. (ADS)
ADVERTISEMENT