Konten dari Pengguna

5 Syarat Komuni Pertama Katolik yang Penting Diketahui Umat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Juni 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi komuni pertama Katolik. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komuni pertama Katolik. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Komuni pertama Katolik merupakan tradisi gereja yang penting karena untuk pertama kalinya umat menerima Sakramen Ekaristi Kudus. Dalam sakramen tersebut, umat merayakan tubuh dan darah Yesus Kristus yang dilambangkan dengan roti dan anggur.
ADVERTISEMENT
Tidak semua umat Katolik bisa menerima Sakramen Ekaristi Kudus. Pembekalan ilmu komuni pertama harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menerima jamuan kudus tersebut.

Apa Saja Syarat Komuni Pertama Katolik?

Ilustrasi komuni pertama Katolik. Sumber: Pexels
Laman Bersama Kristus menyebutkan bahwa gereja Katolik memiliki syarat khusus untuk komuni pertama agar tidak sembarang orang menerima Sakramen Ekaristi Kudus tanpa mengetahui maknanya.

1. Umat sudah dibaptis

Syarat utama komuni pertama adalah umat harus tergabung dalam kesatuan gereja Katolik lewat Sakramen Baptis. Sakramen suci ini menandakan bahwa seseorang telah resmi menjadi umat Katolik.
Sakramen Baptis bisa dilakukan setelah bayi lahir maupun saat umat dewasa. Umat yang belum dibaptis tidak bisa menerima Sakramen Ekaristi Kudus maupun sakramen penting lainnya dalam agama Katolik.

2. Usia yang cukup

Dalam Kitab Hukum Kanonik yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II, komuni pertama boleh dilakukan oleh anak yang telah memiliki akal dan pemahaman cukup. Usia menjadi penting agar anak bisa menerima dan mamaknai ajaran tentang Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Umumnya, gereja membuka pendaftaran komuni pertama untuk anak berusia sepuluh tahun ke atas. Menurut Paus Yohanes Paulus II, anak di usia peralihan ke masa remaja memiliki kesadaran cukup untuk menghormati Sakramen Ekaristi Kudus.

3. Mengikuti persiapan komuni pertama

Sebelum menerima komuni pertama, umat harus mengikuti persiapan. Umumnya, gereja akan mengadakan kelas-kelas pembinaan bagi anak maupun dewasa yang akan menyambut komuni pertama.
Kelas pembinaan komuni pertama juga sering disebut sebagai Katakese. Dalam kelas ini, umat akan belajar doa-doa penting katolik, diperkenalkan kepada devosi Bunda Maria, hingga sepuluh perintah Allah dan syahadat Katolik.

4. Mengikuti Sakramen Pengakuan Dosa

Dalam masa pembinaan komuni pertama, umat akan diminta oleh gereja untuk melakukan Sakramen Pengakuan Dosa atau Sakramen Pertaubatan. Komuni pertama hanya dapat diterima umat dalam kondisi penuh rahmat dan lepas dari dosa berat.
ADVERTISEMENT
Syarat ini tertulis dalam Alkitab pada 1 Korintus 11:27. Ayat menyebutkan bahwa bila seseorang memakan roti dan anggur dengan cara yang tidak layak atau memikul dosa berat, maka mereka berdusta terhadap tubuh dan darah Yesus Kristus.
Sakramen Pengakuan Dosa dilakukan sebagai jalan bagi umat untuk mengakui kesalahannya lewat pemimpin agama Katolik. Kitab Hukum Kanonik juga menyebut bahwa seseorang yang sudah lepas dari dosa berat berhak menerima komuni.

5. Puasa setidaknya satu jam sebelum komuni

Umat yang akan menerima komuni pertama harus melakukan puasa setidaknya satu jam sebelum perayaan ekaristi. Dengan begitu, tubuh umat akan lebih bersih untuk menerima tubuh dan darah Yesus Kristus.
Jarang diketahui, puasa satu jam ini juga bisa dilakukan sebelum penyambutan komuni biasa dalam perayaan sakramen harian. Umumnya, umat menghindari makan dan minum satu jam sebelum beribadah ke gereja.
ADVERTISEMENT
(ALS)