6 Properti yang Dibutuhkan Dalam Tari Piring

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 November 2020 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Piring foto:YouTube/Brandont Production
zoom-in-whitePerbesar
Tari Piring foto:YouTube/Brandont Production
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki beragam seni budaya, salah satunya adalah seni tari piring. Tarian tersebut merupakan seni tradisional dari Solok, Minangkabau, Sumatera Barat. Seperti namanya, tarian ini menggunakan piring sebagai properti utamanya.
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan piring, tarian ini juga membutuhkan properti lain. Salah satunya adalah busana tari piring. Lebih lengkapnya, berikut properti tari piring.

Properti Tari Piring

Tari Piring foto:YouTube/Al Glory Production

1. Piring

Piring menjadi properti wajib untuk tarian ini, sebab piring adalah objek utama dalam tarian. Biasanya, piring yang digunakan terbuat dari bahan keramik atau porselen.
Selama melakukan tarian ini, piring yang digunakan tidak boleh terjatuh. Lalu di akhir tarian, piring akan dilempar ke lantai dan penari akan menari di atas pecahan piring tersebut.

2. Busana

Penari harus mengenakan busana khusus yang bernama baju kurung. Baju ini berasal dari beludru atau satin, di bagian luar pakaian tampak motif bunga dengan warna emas.
Busana ini juga disertai dengan kain kodek yang bentuknya mirip dengan sarung. Kain ini memiliki motif berwarna keemasan yang menjadi simbol kebijaksanaan.
ADVERTISEMENT

3. Aksesoris

Selain busana lengkap, penari juga mengenakan sejumlah aksesoris saat tampil. Di antaranya adalah kalung gadang, tengkuluk tanduk, sisamping, deta, subang, kalung rumbai, dan cincin.

4. Selendang

Selendang juga menjadi properti wajib untuk tari piring. Properti ini dikenakan melingkar dari bagian atas bahu ke bawah pinggang dengan arah lingkaran.

5. Ikat Pinggang

Penari tari piring biasanya menggunakan ikat pinggang, tujuannya untuk mengencangkan pakaian bawah. Warna ikat pinggang umumnya disesuaikan dengan busana yang dikenakan.
Properti ini digunakan untuk penari pria maupun wanita. Penari wanita mengenakan ikat pinggang ini di dalam baju kurung, sementara penari pria mengenakannya di luar pakaian.

6. Alat Musik Tradisional

Tari piring membutuhkan alat musik tradisional sebagai pengiring. Beberapa alat musik yang dapat digunakan, yaitu saluang, rabab, bansi, dan saruni. Kendati demikian, iringan tari piring saat ini bisa digantikan dengan rekaman lagu.
ADVERTISEMENT

Gerakan Tari Piring

Ilustrasi tari piring, Tarian khas Sumatera Barat Foto: Wikimedia Commons
Tari piring dilakukan dengan memegang piring di telapak tangan kanan dan kiri. Kemudian, penari mengayunkan piring di tangan dan melakukan gerakan yang cepat dan teratur. Selama menari, piring tidak boleh jatuh dari tangan.
Mengutip buku Seni dan Budaya untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas tulisan Harry Sulastianto, dkk., gerakan tari piring sangat dinamis dan atraktif karena selalu menampilkan gerakan akrobatik dalam memainkan piring. Sementara, pola lantai yang digunakan dalam tari ini umumnya berupa pola lantai garis lengkung.
Tari piring biasa ditampilkan pada aktivitas pertanian dan aktivitas sosial masyarakat lainnya. Setiap daerah mengembangkan gerakan tari piring yang berbeda-beda. Namun, gerakan yang umum dimainkan adalah gaya derek (darat) dan gaya pasisisa (pesisir).
ADVERTISEMENT
Menurut Ruto Wibowo dan Sunarto dalam buku Kreatif Tematik Ekosistem Kelas V untuk SD/MI, gerakan tari piring juga bisa dimaknai sebagai tahapan-tahapan kegiatan dalam budidaya tanaman padi.
Misalnya, gerakan mengolah tanah sawah, gerakan menyiangi rerumputan, gerakan menyemai benih padi, dan gerakan menanam padi.
(GTT)