Konten dari Pengguna

7 Amalan Malam Nisfu Syaban untuk Memohon Ampunan dan Keberkahan-Nya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Februari 2025 14:14 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi amalan Nisfu Syaban. Foto: Unsplash/Hasan Almasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi amalan Nisfu Syaban. Foto: Unsplash/Hasan Almasi
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, malam Nisfu Syaban dikenal sebagai malam yang penuh rahmat dan ampunan. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan guna meraih keutamaan-keutamaan yang dijanjikan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak amalan sunnah yang dapat dikerjakan di malam istimewa ini, di antaranya membaca Surat Yasin, menunaikan salat sunah, dan membaca doa khusus. Semua rangkaian ibadah ini dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan, serta mencari keberkahan-Nya.
Amalan malam Nisfu Syaban bisa dikerjakan setelah waktu magrib sampai menjelang waktu subuh. Kira-kira, apa saja amalan yang memiliki keutamaan besar? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Amalan Malam Nisfu Syaban

Ilustrasi amalan Nisfu Syaban. Foto: Pexels/Michael Burrows
Malam Nifsu Syaban adalah malam ke-15 dari bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Merujuk pada kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kemenag, di tahun 2025, malam istimewa ini jatuh pada tanggal 13 Februari ba'da Magrib. Keesokan harinya, yakni pada 14 Februari 2025, umat Islam dibolehkan untuk berpuasa sunah.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa pada malam Nifsu Syaban, Allah SWT akan membuka pintu pengampunan dan melimpahkan rahmat kepada hamba-Nya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadis:
"Dari Abu Musa al-, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan'." (HR Ibnu Majah/Syaikh al-Albani menyatakan hasan).
Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, hadis ini menjelaskan bahwa malam Nisfu Syaban merupakan momen yang tepat untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan Allah Swt. Di malam spesial ini, umat Muslim juga bisa memperbaiki hubungan dengan sesama makhluk-Nya.
Seperti disebutkan sebelumnya, ada amalan sunah malam Nisfu Syaban yang bisa mendatangkan banyak keutamaan. Dihimpun dari laman baznas.go.id dan sumber lain, berikut ragamnya:
ADVERTISEMENT

1. Membaca Surat Yasin

Surat yasin bisa dibaca di malam Nisfu Syaban. Umat Muslim bisa membacanya sebanyak 3x secara berturut-turut selepas waktu magrib. Meski bisa dibaca sendiri, Allah Swt menjanjikan keutamaan dan pahala yang lebih besar jika dikerjakan bersama-sama.

2. Memperbanyak Dzikir

Dzikir merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada malam Nisfu Syaban, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak bacaan dzikir seperti tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan istighfar (astaghfirullah).
Dzikir dapat dibaca setelah mengamalkan surat Yasin. Kemudian, dilanjutkan dengan melafalkan doa sesudah membaca surat Yasin.

3. Doa Setelah Membaca Surat Yasin

Agar semakin afdol, umat Muslim bisa melafalkan doa khusus setelah membaca Surat Yasin. Adapun bacaannya yakni sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
ADVERTISEMENT
Bismillahirrahmaanirrahiim. Allahumma innaa nastahfidzhuka wa nastaudi'uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai'in a'thaitanaa. Allahummaj'alnaa wa iyyaahum fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa 'iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin' aniid wa dzii 'ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.
Allahumma jammilnaa bil'aafiyati was salaamati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a'idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii'ud du'aa'i. Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaayikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal 'aalamiin.
ADVERTISEMENT
Washalli allahumma 'alaa abdika warasuulika sayyidinaa wamaulanaa muhammadin wa 'ala alihi washahbihi wasallam. Warzuqnaa kamaalal mutaaba'ati lahu dhaahiran wa baathinan fii 'aafiyatin wa salaamatin birahmatika yaa arhamar raahimiin.
"Ya Allah kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, dari kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah engkau berikan kepada kami. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan kami dalam penjagaan, tanggungan, kedekatan dan perlindungan-Mu dari godaan setan yang menggoda, orang yang kejam, zalim dan durhaka, dan dari kejahatan penjahat, sesungguhnya engkau adalah maha kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, baguskanlah kami dengan kesehatan dan keselamatan, dan sejatikanlah kami dengan takwa dan istiqamah, jagalah kami dari penyesalan, karena sesungguhnya Engkau maha mendengarkan Doa. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, kekasih-kekasih kami, orang yang mengasihi kami karena Engkau, dan kepada siapa saja yang berbuat baik kepada kami, orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan dan orang-orang yang beragama Islam laki-laki dan perempuan, wahai Tuhan semesta alam.
ADVERTISEMENT
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu, yaitu junjungan kami Nabi Muhammad saw. beserta para keluarga dan sahabatnya. Dan limpahkan kepada kami kesempurnaan mengikutinya lahir dan batin, dalam keadaan sehat dan selamat dengan rahmat-Mu wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang."

4. Salat Sunah

Pada malam Nisfu Syaban, umat Muslim dianjurkan melaksanakan $ salat $ sunah dua rakaat. Keutamaan salat ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya:
"Salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat yang dilakukan di malam hari." (HR Muslim)
Sama seperti salat sunah pada umumnya, salat Nisfu Syaban juga dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Perbedaannya hanya terletak pada bacaan niat. Adapun bacaan niat tersebut yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata Nishfi Syabaan rak'ataini lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat salat sunah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

5. Membaca Doa Khusus

Seperti disebutkan sebelumnya, malam Nisfu Syaban adalah malam yang penuh dengan pengampunan dan keberkahan. Itu mengapa, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon ampunan dosa, limpahan kebaikan, serta terkabulnya segala hajat.
Berikut bacaan doa khusus yang bisa dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban:
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ
اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
ADVERTISEMENT
Allaahumma yaa dzalmanni walaa yumannu 'alaika yaa dzaljalaali wal ikraam, yaa dzal thauli wal in'aam, laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina, wa ma'manal khaa'ifīn.
Allaahumma in kunta katabtanaa 'indaka fī ummilkitaabi asyqiyaa'a au mahruumiina au muqattariina 'alaynaa fir rizqi, famhullaahumma fī ummil kitaabi syaqaawatanaa, wahirmaananaa waqtitaara rizqinaa, waktubnaa 'indaka su'adaa'a marzuuqiina muwaffaqiina lil khairaat. Fa innaka qulta waqaulukal haqqfii kitaabikal munzali 'ala lisaani nabiyyikal mursali "Yamhullaahu maa yasyaa'u wayutsbitu wa 'indahuu ummul kitaab." Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallama, walhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
ADVERTISEMENT
Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bersholawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

6. Bersedekah

Tidak hanya memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, umat Muslim juga dianjurkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama makhluk. Salah satu caranya yaitu dengan bersedekah. Amalan ini dapat mencerminkan bentuk kepedulian sekaligus rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT

7. Puasa Nisfu Syaban

Setelah merampungkan rangkaian ibadah sunah malam Nisfu Syaban, umat Muslim disunahkan untuk melaksanakan puasa di keesokan harinya. Adapun niat puasa Nisfu Syaban yakni sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'baani sunnata-lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah ta'ala.
(NSF)