Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
7 Penyebab Tanah Longsor yang Patut Diwaspadai
30 November 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak hanya dikelilingi ribuan pulau tapi juga gunung. Pegunungan di Indonesia tersebar secara merata di seluruh provinsi atau daerah dari bagian ujung timur hingga barat.
ADVERTISEMENT
Namun, keindahan dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tersebut tidak lantas membuat masyarakat bebas dari bencana alam. Justru, Indonesia adalah negara yang sangat rawan bencana geologi. Banyaknya perbukitan dan lereng curam, membuat Indonesia rentan terhadap bencana tanah longsor.
Mengutip Buku Pintar Penanggulangan Tanah Longsor karya Rizem Aizid, tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng sehingga menimbun bangunan atau apapun yang berada di bawahnya.
Penyebab tanah longsor sendiri cukup beragam. Selain gempa terdapat penyebab lainnya yang perlu diwaspadai. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Penyebab Tanah Longsor
Sebagai perlindungan diri, berikut deretan penyebab tanah longsor seperti yang dihimpun dari BPBD Bogor.
ADVERTISEMENT
1. Aktivitas gunung berapi
2. Curah hujan tinggi
Saat musim kemarau, tanah akan mengering dan membentuk rongga seperti retak atau pecah-pecah. Alhasil, saat memasuki musim hujan, air akan masuk dan meresap ke dalam tanah yang retak dan memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah. Pergeseran tanah tersebut dapat menyebabkan erosi tanah yang akan memicu longsor.
3. Erosi
Erosi adalah pengikisan tanah yang disebabkan aliran air atau air hujan, sungai, atau gelombang laut yang menggerus lereng tanah. Air yang menggerus lereng ini akan bertambah curam dan menjadi penyebab longsor. Tebing yang kekurangan pohon atau tidak memiliki penahan akan lebih mudah terkikis hingga mengalami erosi sehingga mudah longsor.
ADVERTISEMENT
4. Gempa bumi
5. Penggundulan hutan
Pepohonan di lereng, tebing, gunung, atau bukit berfungsi untuk menyerap air agar mencegah erosi tanah. Jika area tersebut, terutama di lereng dan tebing tidak memiliki cukup pepohonan, akan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Hutan yang gundul akan mempengaruhi struktur tanah yang longgar karena tidak memiliki penahan, juga air yang tidak memiliki daerah resapan.
6. Kepadatan tanah kurang
Pada jenis tanah tertentu terkadang dapat menyebabkan rawannya longsor. Sebagai contoh, tanah liat memiliki karakteristik yang mudah pecah saat musim panas, dan menjadi lembek saat musim hujan. Hal tersebut dapat menyebabkan tanah tidak kuat sehingga mudah longsor.
ADVERTISEMENT
7. Pertambangan
Aktivitas pertambangan yang menggunakan teknis peledakan khususnya di daerah yang berisiko longsor akan lebih mudah mengakibatkan longsor akibat getaran di bawah tanah.
Jenis-Jenis Tanah Longsor
Dihimpun dari Tanggap Bencana Alam Tanah Longsor oleh Abdul Syukur, tanah longsor dapat terjadi di berbagai relief bumi seperti bukit, pegunungan, dataran, dan cekungan. Tanah longsor sendiri ada banyak jenisnya, antara lain:
1. Longsoran translasi
Tanah longsor jenis ini terjadi ketika massa tanah dan batuan bergerak pada kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Salah satu tanda suatu daerah rawan mengalami longsor adalah dengan memperhatikan kemiringan tanah.
Namun pada nyatanya, pada daerah tanah yang landai pun bisa terjadi longsor. Sebab itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman setiap orang mengenai hal yang sebaiknya dilakukan ketika terjadi bencana alam.
ADVERTISEMENT
2. Pergerakan blok
Longsoran ini disebut juga dengan translasi blok batu. Jika biasanya tanah longsor didominasi oleh tanah, pergerakan blok merupakan longsor berbentuk batuan. Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk datar atau landai.
Jumlah batu yang bergerak biasanya tidak sedikit sehingga dapat membahayakan manusia di sekitar lokasi kejadian. Benturan dengan batu dapat menimbulkan luka serius sehingga jenis longsor ini patut diwaspadai.
3. Runtuhan batu
Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung, terutama di daerah pantai.
Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah. Karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar, maka akan sangat berbahaya bagi daerah di bawahnya.
ADVERTISEMENT
4. Rayapan tanah
Jenis longsor ini terjadi dengan sangat lambat sehingga biasanya disadari setelah beberapa waktu. Disebut rayapan tanah, sebab tanah seakan-akan bergerak merayap dengan lambat dan halus.
Jenis tanah yang bergerak saat terjadi longsor ini berupa butiran kasar dan halus. Biasanya terjadi pada tanah yang memiliki butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar.
(ANS)