Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Alasan Kenapa Naik Haji Harus Menunggu Lama
16 Mei 2023 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pergi haji ke Tanah Suci merupakan impian banyak umat Muslim. Tak sedikit dari mereka yang rela menunggu belasan bahkan puluhan tahun untuk bisa menunaikan ibadah tersebut. Tapi, kenapa pergi haji harus menunggu lama?
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Fiqih untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah tulisan Udin Wahyudin, berbeda dengan umrah yang bisa dilakukan kapan saja, ibadah haji hanya dapat dilaksanakan satu kali dalam setahun, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Di luar bulan itu, tidak ada lagi waktu pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan syariat.
Waktu pelaksanaan haji yang terbatas membuat antrean haji semakin panjang sehingga calon jamaah harus menunggu lama sampai gilirannya tiba. Ada beberapa alasan lain kenapa naik haji harus menunggu lama. Apa saja?
Kenapa Naik Haji Harus Menunggu Lama?
1. Meningkatnya Animo Umat Muslim
Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan jika mampu. Tak heran jika semakin banyak umat Muslim yang ingin menunaikan ibadahnya ketika merasa sudah siap, baik secara fisik, finansial, maupun mental.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor lain yang menyebabkan meningkatnya animo umat Muslim untuk pergi haji yaitu pertumbuhan Islam yang kian pesat dan informasi tentang haji yang semakin mudah diakses
Hal tersebut membuat semakin banyak orang yang menyadari pentingnya melaksanakan haji dan merasa terdorong untuk melakukannya. Alhasil, antrean haji kian bertambah sehingga waktu tunggunya pun semakin lama.
2. Kuota Terbatas
Setiap tahun, pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji bagi setiap negara. Kuota ini dibatasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para jemaah selama beribadah di sana.
Mengutip laman resmi Kemenag, kuota haji Indonesia untuk tahun keberangkatan 2023 berjumlah 221.000 orang yang terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.
Kuota haji yang terbatas itu berbanding terbalik dengan jumlah calon jemaah yang sangat banyak. Itulah sebabnya para calon jemaah mesti menunggu lama untuk bisa memenuhi kewajibannya.
ADVERTISEMENT
3. Naik Haji Berulang Kali
Haji merupakan ibadah sekaligus pengalaman spiritual tak terlupakan bagi umat Muslim yang pernah melaksanakannya. Karena itu, wajar jika seorang Muslim ingin menunaikan ibadah haji lebih dari satu kali.
Mereka tetap harus menunggu giliran dan masuk antrean seperti saat pertama kali berangkat haji. Akibatnya, mereka yang mengantre setelahnya harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan kesempatan naik haji.
4. Renovasi Infrastruktur
Infrastruktur di Makkah dan Madinah terus mengalami perbaikan guna mengakomodasi jumlah jemaah haji yang semakin bertambah setiap tahun. Renovasi tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar sehingga sedikit banyak memengaruhi waktu tunggu untuk haji.
Bagi umat Muslim yang tidak mau menunggu lama, bisa mengikuti haji plus, yaitu program haji yang keberangkatannya diatur berdasarkan kuota pemerintah melalui Kemenag.
ADVERTISEMENT
Masa tunggu haji plus lebih sebentar ketimbang haji reguler, yaitu sekitar 2-8 tahun. Namun, biaya keberangkatannya juga lebih mahal, umumnya berkisar antara Rp150 juta sampai Rp160 juta.
(ADS)