Konten dari Pengguna
Ancaman Privasi Data di Era AI, Begini Temuan Indonesia AI Report 2025
5 November 2025 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Ancaman Privasi Data di Era AI, Begini Temuan Indonesia AI Report 2025
Ancaman privasi data di era AI terasa semakin nyata. Simak pandangan masyarakat dalam riset terbaru kumparan bertajuk Indonesia AI Report 2025 berikut ini.Berita Hari Ini
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu kekhawatiran terbesar mayoritas publik terhadap kemunculan artificial intelligence (AI) adalah keamanan data pribadi. Kekhawatiran ini muncul karena kurangnya transparansi perusahaan AI soal proses training dan retraining data. Jadi, publik tidak tahu apakah data yang diunggah ikut digunakan untuk melatih ulang model AI atau tidak.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran itu juga terungkap dalam riset kumparan bersama Populix yang bertajuk Indonesia AI Report 2025. Data menunjukkan bahwa 76% Milenial dan 73% Gen Z khawatir AI digunakan untuk menyamar atau meniru orang lain, seperti membuat konten deepfake.
Karena itulah, mayoritas publik (65%) bersikap protektif terhadap privasi datanya, dan lebih selektif dalam berbagi informasi serta menghindari penyebaran data sensitif.
Ancaman Privasi Data di Era AI
Keamanan privasi memang menjadi salah satu kekhawatiran banyak orang terhadap era AI. Sebab, data pribadi seseorang dapat disalahgunakan untuk membuat konten deepfake yang menipu orang lain atau menyebarkan misinformasi.
Dr. Sri Safitri, S.T., B.Eng (Hons)., M.Eng. selaku Sekjen Partnership Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artificial Indonesia (KORIKA) juga mengingatkan ancaman tersebut.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang-orang yang tidak menyadari bahwa penggunaan AI itu juga dapat membuat dia terekspos dengan membuka data-data rahasia dari perusahaan ataupun data-data privasi dirinya sendiri sehingga bisa terjadi adanya kebocoran ataupun juga penyalahgunaan data,” ujar Dr. Sri Safitri.
Untungnya, mayoritas publik pun menyadari sadar pentingnya menjaga privasi di era AI. Merujuk riset Indonesia AI Report 2025, sebanyak 65% responden bersikap protektif terhadap datanya, dengan 39% di antaranya mengaku sangat protektif.
Tak hanya itu, mayoritas pengguna juga menempatkan keamanan data (55%) sebagai hambatan utama dalam menggunakan AI. Berdasarkan kelompok usia, Gen Z cenderung lebih protektif terhadap data dibanding Milenial.
Hal ini sesuai dengan karakteristik Gen Z yang lebih selektif dalam membagikan informasi karena tumbuh di era digital. Derasnya isu keamanan data pribadi mendorong mereka untuk membangun kesadaran dan pemahaman mengenai sekuritas data.
ADVERTISEMENT
Nah, pada level individu, ancaman keamanan data dapat diminimalisir selama pengguna memahami etika penggunaan AI. Caranya dengan tidak memasukkan informasi-informasi sensitif ke dalam sistem AI.
“Selama kita bisa mengendalikan diri untuk tidak memasukkan data-data yang sensitif, maka kita relatif aman dari persoalan keamanan data itu sendiri,” ucap Dr. Agus Sudibyo, S.I.Kom., M.Fil yang menulis buku Memahami AI: Sebuah Panduan Etik, Communication and Digital Analyst.
Baca hasil riset lengkap Indonesia AI Report 2025 di sini!
Untuk pengalaman membaca yang lebih nyaman, Klik “View on Slideshare”
ALTERNATIVE DOWNLOAD LINK: kumparan Indonesia AI Report 2025
(DEL)

