Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Kerjasama Selatan-Selatan? Ini Definisi dan Sejarahnya
8 Januari 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu Kerjasama Selatan-Selatan yang belakangan ramai diperbincangkan? Istilah tersebut berarti salah satu kerjasama yang dijalin oleh Indonesia bersama negara berkembang lain. Kerjasama ini hadir dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu Kerjasama Selatan-Selatan, sejarah, dan manfaatnya, simak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Kerjasama Selatan-Selatan?
Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) merujuk pada kerjasama antar negara berkembang, khususnya negara-negara di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Konsep ini berasal dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan telah menjadi landasan solidaritas dan kerjasama antar negara berkembang.
Menurut Masyforah dalam buku Politik Luar Negeri Indonesia Era Reformasi, Kerjasama Selatan-Selatan adalah program yang memiliki fungsi strategis bagi negara-negara yang terlibat di dalamnya. Program ini dapat menjadi sarana dalam menjalin dan memperluas hubungan kemitraan antar negara berkembang.
Selatan diartikan sebagai wilayah di dunia yang memiliki sejarah politik, sosial, dan ekonomi serupa yang berakar pada disparitas yang terjadi selama era kolonial atau imperialisme. Selatan dipahami sebagai ekspresi ideologis dari masalah yang dihadapi oleh wilayah berkembang, yang semakin beragam dalam pengalaman ekonomi dan politik.
ADVERTISEMENT
Kerjasama Selatan-Selatan juga dapat diartikan sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang. Negara-negara ini dikenal sebagai negara-negara di Selatan Global (Global South).
Dalam sejarah, Kerjasama Selatan-Selatan berfokus pada berbagi pengetahuan dan membangun kapasitas. Namun, negara-negara dalam Global South dan lembaga keuangan baru saat ini juga semakin aktif dalam pembiayaan pembangunan.
KSS bertujuan untuk mempromosikan kemandirian nasional , kolektif, dan pencapaian tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, termasuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Sejarah Kerjasama Selatan-Selatan
Pembentukan SSC dilandaskan pada Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Konferensi ini dianggap sebagai tonggak penting bagi SSC.
ADVERTISEMENT
Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, menyebutnya sebagai "konferensi interkontinental pertama bagi bangsa berwarna dalam sejarah umat manusia." (the first intercontinental conference of coloured peoples in the history of mankind)
Konferensi Bandung memfasilitasi pembentukan SSC karena pertama kalinya negara-negara yang hadir tidak lagi menjadi koloni kekuatan Eropa. Konferensi ini didukung oleh Burma, Ceylon, India, Indonesia, dan Pakistan, dan dihadiri oleh 29 negara merdeka, yang mendukung kelanjutan upaya dekolonisasi di Afrika dan Asia.
Pada tahun 1978, PBB mendirikan Unit Kerja Sama Selatan-Selatan untuk mempromosikan perdagangan dan kerjasama Selatan-Selatan di dalam lembaga-lembaga PBB. Namun, ide kerja sama Selatan-Selatan baru mulai memengaruhi bidang pengembangan pada akhir 1990-an.
ADVERTISEMENT
Manfaat Kerjasama Selatan-Selatan
Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) memberikan banyak manfaat, khususnya untuk negara-negara berkembang, di antaranya:
Demikian penjelasan mengenai apa itu Kerjasama Selatan-Selatan, sejarah, dan manfaat.
(SAI)