Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Apa Saja Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
14 November 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak Maret 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberlakukan Kurikulum Merdeka sebagai pengganti Kurikulum 2013. Sebenarnya, apa saja perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
ADVERTISEMENT
Tenaga pendidik, peserta didik, dan wali murid perlu mengetahui perbedaan dua kurikulum tersebut untuk memudahkan proses belajar mengajar di sekolah . Selain itu, juga untuk memahami tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
Artikel ini akan menjabarkan sederet perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
Pengertian kurikulum dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 1 Ayat 19.
Menurut undang-undang tersebut, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Secara bahasa, kurikulum diambil dari bahasa latin, yakni curriculum, yang artinya bahan pengajaran. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan pada lembaga pendidikan atau perangkat mata kuliah bidang khusus.
ADVERTISEMENT
Kurikulum dibuat menteri pendidikan dengan melihat perkembangan zaman dan teknologinya. Saat ini, pendidikan Indonesia menggunakan Kurikulum Merdeka yang lebih mengedepankan kebebasan siswa dalam memilih model pembelajaran.
Sebelum diberlakukan Kurikulum Merdeka, pendidikan Indonesia menggunakan Kurikulum 2013 yang menekankan pembelajaran berbasis kompetensi dan pendekatan saintifik.
Dihimpun dari situs Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, berikut beberapa perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
1. Pengertian
Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari pengertiannya. Kurikulum 2013 adalah metode belajar dengan menggunakan mata pelajaran terpadu, pendekatan saintifik, serta penilaian autentik.
Dalam Kurikulum 2013, beberapa mata pelajaran diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran. Adapun pendekatan saintifik yang disebutkan dilakukan melalui keaktifan peserta didik, penalaran, dan percobaan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, penilaian autentik diterapkan pada siswa agar dapat menunjukkan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat mencari solusi dari permasalahan yang ditemui di kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum memiliki berbagai pendekatan intrakurikuler. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan peserta didik agar dapat mendalami konsep dan kompetensi yang membentuk karakter peserta didik saat pembelajaran.
Kurikulum Merdeka dirancang supaya siswa mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan dan tak merasa terbebani nilai capaian pembelajaran.
2. Kerangka Dasar
Kurikulum 2013 dirancang menggunakan landasan utama sebagai tujuan sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan.
Hal tersebut berbeda dengan Kurikulum Merdeka yang dirancang sebagai landasan utama bagi sistem pendidikan nasional, standar nasional pendidikan, dan pengembangan Profil Pelajar Pancasila apda peserta didik.
ADVERTISEMENT
3. Penerapan
Peserta didik pada Kurikulum 2013 adalah sama, tak ada yang dominan dalam pelajaran tertentu. Penerapan kurikulum ini mengombinasikan tema dari kehidupan sehari-hari.
Lalu, penerapan Kurikulum Merdeka sangat mendukung peserta didik agar bisa meningkatkan kemampuan literasi, kecakapan keterampilan, dan sikap dalam penggunaan teknologi.
4. Penilaian
Kurikulum 2013 menilai setiap mata pelajaran secara autentik. Penilaian kurikulum ini dibagi menjadi tiga, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Peserta didik pada Kurikulum 2013 akan mengikuti penilaian formatif dan sumatif dari guru untuk memantau perkembangan dan hasil belajar. Serta, untuk mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar.
Sementara itu, pada Kurikulum Merdeka penilaian dilakukan untuk menguatkan pelaksanaan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada Kurikulum Merdeka tak dipisah.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kurikulum tersebut menggunakan lebih dari dua penilaian, di antaranya evaluasi perkembangan dan penilaian hasil untuk mengambil konfigurasi sesuai tahap pencapaian siswa.
Khusus untuk anak-anak di jenjang pendidikan anak usai dini (PAUD) akan mendapatkan laporan tertulis enam bulan sekali kepada orang tua.
Laporan tersebut berisi deskripsi kemajuan capaian pembelajaran anak. Penilaian dapat dilakukan dengan komunikasi lisan secara langsung dengan orang tua.
5. Kompetensi yang Dituju
Kurikulum 2013 memiliki Kompetensi Dasar (KD) berupa susunan dan ruang lingkup yang dibagi menjadi empat Kompetensi Inti (KI), yaitu sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Untuk Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) ditulis dalam bentuk paragraf, menyatakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Tujuan penjabaran tersebut untuk menguatkan, meraih, dan meningkatkan kompetensi anak usia dini dalam nilai agama dan moral, perkembangan dan identitas diri, serta kompetensi numerasi, sains, literasi, teknologi, rekayasa, dan seni.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, capaian pembelajaran bagi peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) dan sederajat hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat dinyatakan dalam paragraf untuk menyatakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dengan begitu, peserta didik diharapkan dapat meraih, menguatkan, dan meningkatkan kompetensinya.
6. Struktur Kurikulum
Pada Kurikulum 2013, jam pelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) diatur selama 900 menit per minggu. Lalu, untuk jenjang, Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat diatur per minggu secara rutin di setiap semester oleh sekolah.
Nantinya, siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan menerima hasil penilaian setiap mata pelajaran setiap semester.
Adapun pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran rutin atau reguler dan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
ADVERTISEMENT
Sementara, khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), struktur kurikulum dibagi menjadi dua, yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan.
Kemudian, untuk pengaturan jam pelajarannya, pendidikan anak usia dini (PAUD) diatur sama dengan Kurikulum 2013, yakni 900 menit per minggu.
Sedangkan untuk jam Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) diatur setiap tahun secara fleksibel untuk mencapai jumlah jam pelajaran yang ditetapkan.
7. Pembelajaran
Dari sisi pembelajaran, Kurikulum 2013 memiliki pendekatan saintifik. Sementara Kurikulm Merdeka cukup berbeda. Jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan jenjang lainnya memiliki pendekatan yang berbeda.
Sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat mengimplementasikan berbagai bentuk pendekatan pembelajaran yang dirasa sesuai dengan peserta didik.
Sementara, untuk jenjang di atasnya, lebih untuk menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa. Kurikulum Merdeka juga menerapkan panduan antara pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran intrakurikuler dilaksanakan sekitar 70 sampai 80 persen jam pelajaran dan kokurikuler dilaksanakan sekitar 20 sampai 30 persen jam pelajaran.
8. Perangkat yang Disediakan
Perangkat ajar yang disediakan dan digunakan untuk Kurikulum 2013 adalah buku teks dan buku non-teks. Sedangkan perangkat ajar untuk Kurikulum Merdeka berupa modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh Proyek Penguatan Profil Pancasila, dan contoh kurikulum operasional satuan pendidikan.
Sementara, perangkat kurikulum yang digunakan pada Kurikulum 2013 adalah pedoman implementasi kurikulum, Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap jenjang.
Lalu, untuk Kurikulum Merdeka menggunakan Pembelajaran dan Asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembagan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan panduan pelaksanaan pendidikan inklusif.
Selain itu, juga terdapat panduan penyusunan program pembelajaran individual dan modul layanan bimbingan konseling.
ADVERTISEMENT
Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan
Baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka menghadirkan beberapa tujuan yang serupa dalam konteks pendidikan. Berikut beberapa fungsi utama kurikulum:
1. Mengatur Pembelajaran
Fungsi utama dibentuknya kurikulum adalah untuk mengatur pembelajaran di sekolah. Hal tersebut mencakup pemilihan materi pelajaran, menentukan metode pengajaran yang tepat, dan mengorganisasi pengalaman belajar peserta didik.
2. Mengukur Kemajuan Siswa
Kurikulum juga digunakan untuk mengevaluasi kemajuan peserta didik. Dengan menentukan tujuan pembelajaran yang jelas, kurikulum memungkinkan pendidik mengatur peserta didik agar lebih paham materi yang diajarkan.
3. Mengarahkan Proses Mengajar
Lalu, kurikulum juga berfungsi untuk memberikan arahan ke guru tentang apa saja yang harus diajarkan dan bagaimana cara melakukannya. Sehingga, akan membantu menciptakan konsistensi dalam pengajaran di seluruh sekolah.
ADVERTISEMENT
4. Mempersiapkan Masa Depan Peserta Didik
Kurikulum yang baik harus memperhatikan masa depan peserta didik. Hal tersebut mencakup pemahaman tentang dunia kerja dan keterampilan yang dibutuhkan agar peserta didik dapat sukses nantinya.
5. Mengembangkan Keterampilan Hidup Peserta Didik
Kurikulum tak hanya mengatur pelajaran akademis, melainkan juga keterampilan untuk bertahan hidup yang dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari, seperti keterampilan agar dapat berpikir kritis, sosial, dan lainnya.
(NSF)