Konten dari Pengguna

Arti From the River to the Sea, Slogan Dukungan untuk Palestina

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 November 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Slogan From the river to the sea, Palestine will be free. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Slogan From the river to the sea, Palestine will be free. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimat ‘From the river to the sea, Palestine will be free’ kerap menghiasi spanduk yang dibawa demonstran saat melakukan unjuk rasa pro-Palestina. Slogan ini menjadi bentuk dukungan masyarakat seluruh dunia terhadap kemerdekaan Palestina.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dituangkan dalam bentuk tulisan, slogan ‘From the river to the sea, Palestine will be free’ juga diserukan dengan lantang oleh para demonstran. Harapannya agar gencatan senjata disegerakan dan kemerdekaan Palestina ditegakkan.
Bukan sekadar slogan biasa, kalimat tersebut memiliki filosofi yang mendalam. Apa arti from the river to the sea?

Arti From the River to the Sea

Demonstan aksi dukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Secara harfiah, arti from the river to the sea, Palestine will be free adalah “dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka”. Mengutip Chicago Sun Times, kalimat ini mengacu pada tanah antara Sungai Yordan yang berbatasan dengan Israel bagian timur dan Laut Mediterania di sebelah barat.
Slogan tersebut menyerukan pemulihan tanah tempat tinggal ratusan ribu warga Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, yang meliputi wilayah Palestina termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, sebelum mereka terpaksa meninggalkan negara tersebut karena berdirinya Israel pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Kalimat ‘from the river to the sea’ merupakan bentuk protes mereka atas penjajahan yang dilakukan Israel. Selama bertahun-tahun, warga Palestina ingin membatalkan pendirian negara Israel agar mereka dapat kembali ke rumah mereka.
Ungkapan tersebut kemudian tersebar hingga ke negara-negara lain dan digunakan secara luas dalam protes pro-Palestina selama beberapa dekade terakhir. Slogan ini menunjukkan solidaritas masyarakat dunia untuk menyerukan bahwa Palestina memiliki hak untuk bebas dan kembali ke tanah air mereka.
Kebebasan yang dimaksud mengacu pada fakta bahwa rakyat Palestina tidak mendapatkan hak untuk menentukan nasib sendiri sejak Inggris memberikan hak kepada kaum Yahudi untuk mendirikan negara di Palestina melalui Deklarasi Balfour tahun 1917.
ADVERTISEMENT

Asal-Usul Slogan From the River to the Sea

Demonstan aksi dukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Dikutip dari Al-Jazeera, slogan ‘From the river to the sea’ muncul ketika Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi didirikan pada tahun 1964 di bawah kepemimpinan Yasser Arafat. Kala itu, PLO menyerukan pembentukan negara tunggal yang membentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania untuk mencakup wilayah bersejarahnya.
Perdebatan mengenai pemisahan wilayah ini sejatinya sudah ada sebelum pembentukan negara Israel pada tahun 1948. Sebelumnya, PBB sempat berencana untuk membagi wilayah tersebut menjadi negara Yahudi (dengan persentase kependudukan sebesar 62 persen dari wilayah yang dulu menjadi mandat Inggris), dan negara Palestina.
Namun, rencana tersebut ditolak oleh para pemimpin Arab pada saat itu. Hasilnya, lebih dari 750.000 warga Palestina diusir dari tanah kelahiran mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba.
ADVERTISEMENT
Pimpinan PLO kemudian menerima prospek solusi dua negara. Namun, hancurnya Perjanjian Oslo pada tahun 1993 serta upaya Amerika Serikat untuk menengahi kesepakatan akhir di Camp David pada tahun 2000 menyebabkan terjadinya Intifada Kedua.
Sejak itu, Palestina semakin gigih untuk memerdekakan bangsanya. Salah satu caranya yaitu dengan menyerukan slogan ‘From the river to the sea, Palestine will be free’.
(ADS)