Arti Hasad dalam Islam dan Sifat Iri yang Diperbolehkan

Ilustrasi arti hasad dalam Islam, foto: Unsplash

Hasad merupakan salah satu penyakit hati yang dapat merugikan manusia. Arti hasad dalam Islam adalah perasaan iri dan dengki.

Mengutip buku Jangan Biarkan Penyakit Hati karya Ibnu Taimiyah, penyakit hati menjadi salah satu kerusakan yang diakibatkan oleh sifat-sifat tercela. Orang yang hatinya sakit akan cenderung menyukai hal-hal yang haram dan syubhat.

Oleh karenanya, Islam memerintahkan umatnya untuk menjauhi sifat-sifat tercela, termasuk hasad dan dengki. Akan tetapi, tidak semua hasad dilarang dalam Islam.

Terdapat beberapa hasad yang diperbolehkan. Apa saja dan mengapa demikian?

Pengertian Hasad dalam Islam

Ilustrasi arti hasad dalam islam, foto: Unsplash

Sebagaimana dijelaskan di atas, arti hasad dalam Islam adalah perasaan dengki dan iri hati. Menurut Rizem Aizid dalam buku Tartil Al-Quran untuk Kecerdasan dan Kesehatan, sifat ini merupakan salah satu yang dimiliki oleh iblis. Oleh karenanya, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk memiliki sifat tercela ini.

Perintah untuk menghindari penyakit hasad tercantum dalam hadits Nabi berikut ini:

"Janganlah kalian saling menghasut, saling membenci, saling memata-matai, saling membukakan aib, saling menipu, dan saling menjatuhkan. Tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara." (Hadits Riwayat Muslim)

Selain dilarang, hasad juga akan menjerumuskan manusia dalam kerugian. Sifat ini dapat melenyapkan potensi kebaikan yang dimiliki oleh manusia. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Jauhilah oleh kamu sekalian sikap hasad, karena sesungguhnya sikap hasad itu dapat menghabiskan kebaikan, sebagaimana api yang menghabiskan kayu bakar." (Hadits Riwayat Abu Daud)

Hasad yang Diperbolehkan

Di antara perilaku hasad yang lain, terdapat dua macam iri yang diperbolehkan dimiliki umat Islam, yakni:

1. Terhadap Orang yang Dekat dengan Al Quran

Hasad boleh ditujukan kepada orang yang dikarunia Allah kelebihan dalam menghafal dan membaca Alquran. Mereka adalah orang-orang yang mengisi hari-harinya dengan Alquran.

2. Terhadap Orang Kaya yang Dermawan

Manusia dianjurkan untuk iri dan dengki terhadap orang yang memiliki harta yang banyak namun tidak pernah luput dari bersedekah.

(PHR)