Konten dari Pengguna

Arti Trading Halt dalam Pasar Saham dan Mekanisme Penerapannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 Maret 2025 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trading halt adalah salah satu istilah yang sering digunakan di pasar saham. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Trading halt adalah salah satu istilah yang sering digunakan di pasar saham. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Pasar saham bisa mengalami perubahan drastis dalam waktu singkat, terutama saat kepanikan melanda investor. Ketika tekanan untuk menjual meningkat, harga saham pun bisa anjlok dengan cepat, sehingga berisiko memicu ketidakstabilan di pasar.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah pencegahan agar kondisi ini tidak semakin memburuk, regulator biasanya mengambil langkah tertentu agar investor memiliki waktu untuk berpikir lebih jernih.
Seperti yang terjadi hari ini, Selasa (18/3), Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5 persen. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejatuhan harga saham yang berlebihan.
Lantas, apa arti trading halt sebenarnya, bagaimana mekanismenya, dan mengapa kebijakan ini perlu diterapkan? Simak penjelasannya berikut ini.

Arti Trading Halt

Arti trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham atau instrumen keuangan lainnya di bursa efek. Foto: Pexels
Menurut buku Manajemen Keuangan Korporat: Teori, Analisis, dan Aplikasi dalam Melakukan Investasi karya Prof. Dr. Sukmawati Sukamulja, trading halt adalah penghentian perdagangan saham selama 30 menit dalam kondisi tertentu.
Tujuan dari penerapan kebijakan ini adalah memberikan waktu bagi pasar untuk berhenti sejenak, melakukan evaluasi ulang, serta mencegah kejatuhan harga saham yang lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Saat trading halt diberlakukan, seluruh pesanan yang belum teralokasi (open order) tetap tersimpan dalam sistem perdagangan otomatis JATS (Jakarta Automated Trading System) dan dapat ditarik oleh anggota bursa.
Dengan penerapan trading halt, pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan lebih rasional dan menghindari kepanikan yang bisa memicu penurunan harga secara drastis.

Mekanisme Penerapan Trading Halt

Trading halt dilakukan saat terjadi penurunan IHSG. Foto: Pexels
BEI dapat melakukan trading halt jika terjadi penurunan IHSG secara drastis dalam satu hari perdagangan. Disadur dari buku Geliat Pasar Modal di Masa Pandemi oleh Tim Penulis KSPMS, berikut mekanisme penghentian perdagangan berdasarkan tingkat penurunan IHSG:
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini didasarkan pada Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-274/PM.21/2020 yang diterbitkan pada 10 Maret 2020. Aturan ini kemudian dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020, yang berisi pedoman penanganan kondisi darurat dalam perdagangan bursa.

Penerapan Trading Halt Setelah IHSG Anjlok 5 Persen pada 18 Maret 2025

Trading halt biasanya dilakukan oleh bursa atau regulator pasar untuk memberikan waktu bagi investor dan pelaku pasar. Foto: Pexels
Selasa (18/3), BEI menerapkan trading halt setelah IHSG mengalami penurunan 5,02 persen, menyentuh level 6.146 pada pukul 11:19:31 WIB. Penghentian sementara perdagangan ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni apabila IHSG turun lebih dari 5 persen, perdagangan akan dihentikan selama 30 menit agar pasar memiliki waktu untuk menstabilkan diri.
ADVERTISEMENT
Setelah perdagangan dibuka kembali pada pukul 11:49:31 WIB, IHSG masih mengalami fluktuasi, tetapi secara bertahap menunjukkan perbaikan. Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengonfirmasi bahwa kondisi pasar mulai membaik setelah penghentian sementara dicabut.
"Saat ini sudah pembukaan dari trading halt, perdagangan sudah seperti biasa, bahkan sudah membaik, ya pada saat penutupan ada di angka 6 persen, sekarang sudah lebih baik," ujar Iman saat konferensi pers di Kantor BEI, Jakarta, Selasa (18/3), dikutip dari kumparanBisnis.
Ia juga menyebutkan bahwa sentimen dari luar negeri menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan IHSG hari ini.
(SAI)