Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bolehkah Minum Paracetamol Sebelum Makan? Ini Penjelasannya
2 Mei 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Paracetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik yang tersedia dalam bentuk kapsul, kaplet, tablet, sirup, sirup tetes, dan supositoria. Obat tersebut sangat mudah ditemukan di pasaran dengan harga terjangkau.
Jadi, setiap pengguna wajib paham aturan pakai paracetamol yang tepat. Ia juga harus memastikan boleh tidaknya paracetamol dikonsumsi sebelum makan . Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Paracetamol Diminum Sebelum Makan
Obat yang dikonsumsi tentu harus bekerja dengan baik, termasuk paracetamol. Mengutip laman Yankes Kemenkes, manfaatnya bisa didapat secara maksimal jika penggunaannya tepat, khususnya soal waktu mengonsumsinya.
Obat dapat bekerja setelah melewati lambung dan masuk ke usus. Sebagian kecil akan diserap di lambung dan sebagian besar di usus.
Dalam perjalanannya, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cara kerja obat adalah makanan. Itulah alasan kenapa ada obat yang sebaiknya dikonsumsi sebelum, saat, atau sesudah makan.
ADVERTISEMENT
Paracetamol dapat dikonsumsi sebelum makan maupun sesudah makan. Mengutip laman British Heart Foundation, obat ini tidak akan membuat lapisan perut iritasi sehingga boleh dikonsumsi sebelum makan.
Penggunaannya berbeda dengan obat penghilang rasa nyeri lain seperti ibuprofen, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya. Obat-obat tersebut dapat mengiritasi lapisan perut, jadi sebaiknya tidak diminum saat perut kosong.
Panduan Konsumsi Paracetamol
Selain waktu penggunaan, ada banyak faktor yang harus diperhatikan saat mengonsumsi paracetamol. Berikut adalah panduan konsumsi paracetamol yang dikutip dari laman Drugs:
1. Jangan melebihi dosis yang direkomendasikan
Konsumsilah paracetamol sesuai dosisnya. Untuk orang dewasa dan remaja yang bobotnya sekitar 50 kg, jangan mengonsumsi lebih dari 1.000 mg dalam satu dosis atau lebih dari 4.000 mg dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk anak -anak di bawah 12 tahun hanya boleh mengambil dosis yang direkomendasikan (setiap orang berbeda, tergantung berat dan usianya). Mengonsumsi paracetamol berlebih dapat berisiko pada toksisitas hati.
2. Konsumsi dengan resep dokter
Bagi ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun, jangan asal konsumsi paracetamol. Mintalah saran dokter terlebih dahulu untuk mengonsumsi obat ini.
3. Perhatikan cara minum sesuai jenisnya
Untuk parasetamol cair, pastikan untuk mengocoknya dulu sebelum digunakan. Bagi yang mengonsumsi paracetamol tablet kunyah, pastikan mengunyah dengan benar sebelum ditelan.
Apabila paracetamol yang dikonsumsi berbentuk pil, pastikan tangan dalam kondisi kering saat ingin menaruhnya di lidah. Biarkan obat larut sempurna sebelum ditelan.
Sedangkan untuk paracetamol puyer, larutkan terlebih dahulu dengan empat ons atau sekitar delapan sendok makan air minum. Kemudian aduk dan obat bisa langsung diminum.
ADVERTISEMENT
4. Hindari konsumsi alkohol berlebih
Setelah minum paracetamol, hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria batasnya tidak lebih dari dua gelas, sedangkan wanita tidak lebih dari satu gelas per hari.
5. Hubungi dokter saat mengalami efek samping
Apabila ada efek samping seperti mual muntah, sakit perut, ruam dan panas selama tiga hari, segera hubungi dokter. Tips ini berlaku untuk segala usia.
Begitu juga saat ada efek seperti sakit di perut bagian atas, warna urin menjadi gelap, kehilangan nafsu makan, kulit atau mata menguning atau tinja, segera hubungi dokter agar dapat ditangani dengan baik.
6. Perhatikan kandungan obat lain saat meminumnya bersama paracetamol
Paracetamol sering dijadikan sebagai bahan kombinasi untuk obat flu. Jadi, ada baiknya sebelum mengonsumsi paracetamol, periksa dulu kandungan obat yang akan diminum secara bersamaan.
Hal ini untuk menghindari penggunaan berlebih. Sebab, apabila dalam obat lain sudah terkandung paracetamol, maka tidak perlu mengonsumsinya secara terpisah.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Jangan Salah Beri Anak Obat, Ini Panduannya
(NSA)