Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bolehkah Puasa Saat Isra Miraj? Ini Penjelasan Lengkapnya
14 Februari 2023 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bolehkah puasa saat Isra Miraj ? Pertanyaan ini sering muncul dan menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Sebagian menilai puasa pada bulan Rajab adalah bid’ah. Namun, banyak ulama kontemporer yang menepis pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bulan Rajab sendiri termasuk ke dalam salah satu bulan haram (suci) dalam Islam. Terdapat empat bulan suci di antara dua belas bulan lainnya, bulan Dzulqa'dah, bulan Dzulhijjah, bulan Muharram dan bulan Rajab .
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 46,
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu," (Qs. At-Taubah: 36).
Bolehkah Puasa Saat Isra Miraj?
Sebuah peristiwa besar dalam sejarah Islam, Isra Miraj, terjadi pada bulan Rajab. Isra Miraj merupakan peristiwa saat Nabi Muhammad SAW mendapatkan mukjizat dapat melihat Allah SWT dalam perjalanannya pada suatu malam di bulan Rajab.
ADVERTISEMENT
Itulah sebabnya, bulan Rajab menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam. Buya Yahya dalam ceramahnya menyebutkan, amalan yang dapat dilakukan pada bulan Rajab salah satunya adalah puasa sunnah.
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Syeikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in. Berikut kutipannya:
“Bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban,”.
Masih mengutip pendapat Buya Yahya, puasa di bulan Rajab pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (Hadits Riwayat Abu Dawud)
ADVERTISEMENT
Makna dari kata tinggalkan dalam hadits tersebut, dikarenakan pada saat itu banyak umat Islam yang menyalah artikan puasa sunnah di bulan Rajab. Mereka berpuasa hingga satu bulan penuh.
Hadits riwayat Ath Thobroniy menyebutkan,"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada seluruh hari di bulan Rajab agar tidak dijadikan sebagai ‘ied.”
Bulan Rajab dikenal juga sebagai bulan penyucian. Oleh karena itu, selain memperbanyak puasa sunnah, amalan lainnya yang dilakukan pada bulan Rajab adalah shalat sunnah, berdzikir, berdoa dan melakukan shalat taubat.
(PHR)