Konten dari Pengguna

Bunyi Kolose 3 dan Maknanya yang Dapat Direnungi Umat Kristen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Februari 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak Kristen berdoa dengan Alkitab. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak Kristen berdoa dengan Alkitab. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kolose 3 adalah salah satu pasal terpenting dari seluruh firman Allah di Alkitab. Pasal yang digubah oleh rasul Paulus dan Timotius ini adalah bagian dari Kitab Kolose yang merupakan Surat Paulus kepada jemaat di Kolose dalam Perjanjian Baru.
ADVERTISEMENT
Secara umum, Kitab Kolose sendiri menggambarkan keunggulan Kristus dari semua guru, agama, dan filsafat lainnya. Melalui pasal-pasal di dalamnya, Paulus ingin mengatasi semua ajaran-ajaran palsu yang bertentangan dengan ajaran-Nya.
Bab 1 dan 2 dalam Kitab Kolose menunjukkan bagaimana ajaran Kristus lebih unggul dari semua klaim lainnya. Kemudian, pengaplikasiannya di gereja dibahas dalam Bab 3. Agar lebih paham, berikut bunyi Kolose 3 dan makna yang terkandung di dalamnya.

Bunyi Kolose 3

Ilustrasi membaca Kolose 3. Foto: Pixabay
Kolose 3 terdiri dari 25 ayat yang dikelompokkan dalam dua perikop, yakni "Manusia Baru" dan "Hubungan Antara Anggota-Anggota Rumah Tangga". Sebelum memahami makna pasalnya, simak terlebih dulu bunyi Kolose 3 berikut:
ADVERTISEMENT
(1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
(3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
(4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
(5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
(7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
ADVERTISEMENT
(8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Sakit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
(13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
ADVERTISEMENT
(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
(15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
(16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
(17) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
(18 )Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
ADVERTISEMENT
(19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
(20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
(21) Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
(22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
(23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(24) Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
(25) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
ADVERTISEMENT

Makna Kolose 3

Ilustrasi Alkitab. Foto: Pixabay
Paulus sering menetapkan konsep-konsep rohani sebagai gagasan terlebih dulu sebelum menerapkannya di gereja. Begitu pula dalam suratnya kepada jemaat di Kolose.
Seperti yang disebutkan, Kolose 3 merupakan wujud penerapan Kolose 1 dan Kolose 2. Mengutip laman Bible Ref, Kolose 3 dibuka dengan fokus pada kehidupan baru milik orang yang percaya pada Yesus dan yang lebih memperhatikan hal-hal rohani ketimbang hal-hal duniawi.
Pada Kolose 3:5-11, Paulus memberikan contoh spesifik tentang dosa yang harus dihindari umat Kristen, termasuk pencabulan dan fitnah. Alih-alih berkubang dalam dosa, manusia harus berubah menjadi seseorang yang melakukan segala sesuatu demi mendapat kemuliaan-Nya. Ini dijelaskan dalam Kolose 3:12-17.
ADVERTISEMENT
Dalam perikop “Hubungan Antara Anggota-Anggota Rumah Tangga”, Paulus secara rinci membahas persoalan rumah tangga dalam ajaran Kristen. Ini dimulai dengan nasihat singkat kepada istri (Kolose 3:18), diikuti oleh suami (Kolose 3:19), lalu anak-anak dan ayah (Kolose 3:20-21).
Di bagian akhir, Paulus menegaskan bahwa umat Kristen harus taat kepada tuannya (Tuhan). Siapa pun yang melakukan kesalahan akan menanggungnya, sebab Tuhan tidak membeda-bedakan hamba-Nya (Kolose 3:22-25).
(ADS)