Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Membuat Cerita Inspiratif yang Tepat Agar Tulisan Menarik
27 April 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara membuat cerita inspiratif harus dilakukan tepat agar hasilnya dapat menarik pembaca. Cerita inspiratif memiliki struktur dan ciri kebahasaan yang berbeda dari jenis teks lainnya.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada laman Ayo Guru Berbagi milik Kemendikbud, cerita inspiratif adalah jenis teks narasi yang menyajikan inspirasi bagi banyak orang. Cerita ini umumnya diangkat dari kisah atau peristiwa nyata.
Artinya, cerita inspiratif yang baik dan benar tidak bisa dibuat dengan sembarangan. Berikut ini informasi lengkap tentang apa yang perlu diketahui dan dibutuhkan dalam membuat cerita inspiratif.
Struktur dan Ciri Kebahasaan Cerita Inspiratif
Cerita inspiratif dibangun dengan struktur yang berbeda dari jenis teks lainnya. Menurut Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd. dalam buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMP/MTs Kelas IX, struktur cerita inspiratif terdiri dari tiga bagian berikut:
1. Orientasi
Bagian ini adalah pembuka cerita. Oleh sebab itu, penulis akan mengenalkan tokoh dan latarnya serta tema cerita pada bagian orientasi.
ADVERTISEMENT
2. Komplikasi
Bagian kedua berisi peristiwa yang dialami tokoh. Peristiwa dalam bagian ini yang bisa digunakan penulis untuk memberikan inspirasi kepada pembaca.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan akhir cerita. Pada bagian ini, penulis akan membagikan hikmah, solusi, atau pesan dari peristiwa yang dialami tokoh.
Selain itu, cerita inspiratif juga memiliki ciri kebahasaannya tersendiri. Ciri-ciri kebahasaan dari cerita inspiratif yaitu:
1. Menggunakan kata atau kalimat deskriptif
Kata atau kalimat deskriptif dibutuhkan agar pembaca mampu melihat atau merasakan peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita. Misalnya, menggunakan keterangan waktu atau kondisi pada saat kejadian.
2. Menggunakan majas
Untuk mendapatkan kesan yang sesuai keinginan penulis, majas sangat diperlukan. Contohnya, menggambarkan tokoh yang bahagia menggunakan kalimat 'seperti anak kecil yang diberi es krim' atau 'bagaikan disambar petir di siang bolong' untuk situasi saat tokoh terkejut.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan kata atau kalimat ekspresif
Menyertakan kata atau kalimat ekspresif diperlukan untuk menggambarkan pikiran dan perasaan tokoh. Biasanya, kata atau kalimat ini digunakan dalam kutipan langsung atau kata seru.
Cara Membuat Cerita Inspiratif
Setelah memahami struktur dan ciri kebahasaannya, Anda akan lebih mudah membuat cerita inspiratif. Masih dari sumber yang sama, berikut delapan langkah tepat untuk membuatnya:
1. Menentukan topik
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik terlebih dahulu. Tujuannya agar penulis fokus pada topik dan tidak melebar ke mana-mana.
Dengan fokus pada satu topik, cerita bisa lebih menarik pembaca dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, penting menentukan topik sebelum mulai menulis cerita inspiratif.
2. Mulai dengan kerangka cerita
Setelah memilih topik yang ingin ditulis, buatlah kerangka cerita agar tulisan lebih terarah. Keberadaan kerangka ini dapat membantu penulis mengontrol karyanya agar tetap fokus.
ADVERTISEMENT
3. Buat paragraf awal yang menarik
Ambil perhatian pembaca mulai dari paragraf pertama dengan kata atau kalimat yang menarik. Misalnya dengan percakapan pendek, pantun, puisi, kalimat bombastis, pendapat ahli, dan lainnya.
Paragraf pertama adalah penentu pembaca apakah dia menuntaskannya atau tidak. Jadi, buatlah paragraf yang paling menarik agar pembaca mau membaca kisahnya hingga selesai.
4. Jangan sembarangan beri judul
Judul adalah hal pertama dilihat dibaca dari sebuah cerita. Penulis sebaiknya tak asal-asalan memberi judul karyanya jika ingin menarik perhatian pembaca.
Carilah referensi dengan membaca contoh-contoh kisah inspiratif. Kemudian, buatlah judul yang menarik dan sesuai dengan isi cerita.
5. Bubuhkan pemanis dalam cerita
Pemanis yang dimaksud adalah sesuatu yang bisa menarik pembaca, misalnya puisi lama seperti pantun, gurindam, dan lainnya. Cara ini bisa membantu penulis menarik perhatian pembaca.
ADVERTISEMENT
6. Gunakan bahasa yang mudah dipahami
Jangan gunakan bahasa yang berbelit-belit agar pembaca mampu menangkap isi cerita dengan baik. Pilihlah bahasa yang mudah dipahami agar tujuan cerita inspiratif yang dibagikan bisa tercapai.
7. Akhiri dengan sesuatu yang penting, istimewa, dan tepat
Bukan hanya soal mengawali, penulis juga dituntut untuk mengakhiri cerita dengan baik. Caranya dengan menggunakan sesuatu yang penting, istimewa, dan tepat.
Maksudnya, jangan sampai cerita menggantung di akhir tanpa penyelesaian. Ingatlah bahwa struktur akhir cerita inspiratif adalah reorientasi yang berisi hikmah, solusi, atau pesan dari keseluruhan cerita.
8. Koreksi tulisan
Langkah terakhir adalah dengan membaca kembali tulisan yang telah dibuat. Cek pemilihan kata, ejaan, dan setiap kalimatnya.
Apabila ada bagian yang tak masuk akal, langsung perbaiki. Lakukanlah proses koreksi dengan cermat agar tidak ada kesalahan dalam cerita.
ADVERTISEMENT
(NSA)