Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual dengan Tepat dan Mudah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Mei 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil. Foto: christinarosepix/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: christinarosepix/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menghitung usia kehamilan manual adalah cara sederhana untuk mengetahui berapa usia kandungan ibu hamil. Biasanya, metode ini dilakukan dengan cara menghitung mundur tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bugar dengan Senam Hamil susunan Widya Kusumawati, dkk., proses perhitungan usia kehamilan dilakukan untuk menegakkan diagnosa kehamilan pasien. Saat menganalisanya dengan Tafsiran Berat Janin (TBJ), seorang bidan bisa mengetahui perawatan yang sesuai untuk pasien tersebut.
Metode ini juga efektif untuk menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL) pasien. Sehingga, pasien dan keluarga juga dapat mempersiapkan fisik, mental, maupun materi dengan baik menuju waktu persalinan.
Menghitung usia kehamilan secara manual bisa dilakukan dengan beberapa cara. Seperti apa? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual

Ilustrasi Ibu Hamil Menimbang Berat Badan. Foto: Shutterstock
Dirangkum dari Penerapan Standar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil susunan Sri Poerwaningsih (2021), berikut ini panduan cara menghitung usia kehamilan manual yang bisa diterapkan ibu hamil:
ADVERTISEMENT

1. Menggunakan Rumus Naegele

Rumus ini mempertimbangkan sistem perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Ini cocok untuk ibu hamil yang punya siklus menstruasi teratur 28 hari.
Langkah pertama yaitu menentukan tanggal HPHT dan menambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut. Rumus ini didasari dengan asumsi bahwa masa kehamilan berlangsung selama 9 bulan (40 minggu atau 280 hari). Dengan perkiraan angka tersebut, maka usia kehamilan dapat diketahui.
Cara perhitungannya, setelah menentukan HPHT, tambahkan satu tahun, tambahkan tujuh hari, lalu mundurkan tiga bulan. Contohnya adalah sebagai berikut:
HPHT tanggal 17 Desember 2019, maka perhitungannya:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka HPL pasien diperkirakan pada tanggal 24 September 2020. Meskipun cukup akurat, tapi rumus Naegele tidak bisa diterapkan pada ibu hamil yang siklus haidnya tidak teratur atau lupa mengenai HPHT-nya.
Ilustrasi ibu hamil . Foto: christinarosepix/Shutterstock

2. Lewat gerakan pada janin

Cara menghitung usia kehamilan manual selanjutnya yaitu dengan mendeteksi gerakan janin. Namun, cara ini tidak 100% akurat.
Untuk mempraktikkannya, ibu hamil perlu merasakan gerakan janin. Jika bumil merasa bahwa janin sudah mulai bergerak, maka usia kehamilannya diperkirakan sekitar 18-20 minggu.
Para dokter mengatakan bahwa metode perhitungan ini hanya berlaku bagi wanita yang baru pertama kali hamil. Bagi wanita yang sebelumnya sudah pernah hamil, jika sudah bisa merasakan gerakan janin, maka usia kehamilannya diperkirakan 16-18 minggu.
ADVERTISEMENT

3. Mengukur fundus uteri

Ibu hamil bisa menghitung usia kehamilannya dengan cara mengukur fundus uteri atau puncak rahim. Pada dasarnya, puncak rahim ini akan meninggi seiring dengan perkembangan janin.
Cara perhitungannya cukup mudah, yaitu dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim. Jika jaraknya 17 cm, berarti usia kehamilannya sudah menginjak 17 minggu.
(MSD)