Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Contoh Ancaman di Bidang Politik dari Dalam dan Luar Negeri
18 Maret 2021 11:06 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 8 April 2022 18:47 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ancaman di bidang politik merupakan contoh ancaman terhadap integrasi nasional yang akan terus dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukanlah titik akhir perjuangan bangsa. Sebab selalu ada potensi ancaman yang membahayakan keberlangsungan dan perkembangan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sejak awal kemerdekaan , konflik selalu hadir dalam beberapa kesempatan. Mulai dari intervensi pihak asing, perebutan kekuasaan, penyelewengan jabatan, dan lain sebagainya. Ini mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi Indonesia tidak hanya berasal dari luar negeri, tetapi juga dari dalam negeri.
Mengutip dari Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Kelas X karya Tolib dan Nuryadi (2017: 224), ancaman terhadap NKRI merupakan setiap upaya dan tindakan dari dalam dan luar negeri yang dinilai dapat membahayakan keselamatan, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah, dan kepentingan nasional dalam berbagai aspek kehidupan.
Salah satu yang perlu disoroti adalah ancaman di bidang politik. Apa saja contoh ancamannya? Sebelum itu, ada baiknya pahami terlebih dahulu apa itu pengertian dari ancaman di bidang politik .
ADVERTISEMENT
Pengertian Ancaman di Bidang Politik
Jika merujuk pada pengertian ancaman yang telah disampaikan di atas, dapat diketahui bahwa ancaman di bidang politik adalah setiap upaya dan tindakan yang dapat mengancam kedaulatan negara yang berkenaan dengan politik dan seputarnya.
Contoh Ancaman di Bidang Politik dari Luar Negeri
Adapun beberapa contoh ancaman politik dari luar negeri antara lain terorisme dan intervensi negara lain yang berlebihan. Berikut penjelasannya:
Terorisme
Mengutip jurnal Terorisme dalam Perspektif Politik dan Hukum tulisan Mulyana W. Kusumah (2002), terorisme internasional adalah penggunaan ancaman kekerasan tanpa pandang bulu baik terhadap musuh atau sekutu dalam mencapai tujuan-tujuan politik.
ADVERTISEMENT
Paham-paham radikal yang berakar dari suatu kelompok di negara tertentu dapat menyebar ke negara lainnya. Biasanya selain menyebar teror, kelompok teroris juga ingin menyebarkan paham yang mereka anut dan mengganti ideologi negara yang tak sesuai kehendaknya.
Negara Asing yang Terlalu Ikut Campur
Kadang kala negara asing melakukan tekanan politik. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan ancaman nonmiliter di bidang politik yang sering kali digunakan oleh pihak tertentu untuk menekan negara lain.
Contoh Ancaman di Bidang Politik dari Dalam Negeri
Bung Karno pernah berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Ancaman dari luar memang selalu ada, tetapi biasanya lebih mudah diidentifikasi dan masyarakat akan mudah dimobilisasi untuk melawannya. Sedangkan yang jauh lebih sulit justru ancaman dari dalam negeri. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
ADVERTISEMENT
Makar atau Kudeta
Mengutip jurnal Memahami Ancaman Negara Non-Militer dan Strategi Menghadapinya Melalui Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PPKN di Sekolah tulisan Muhamad Hari Purnomo Hadi, tindakan makar atau kudeta adalah penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa. Ha itu bisa juga dipahami sebagai penggalangan kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Separatisme atau Perang Saudara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), separatis adalah kelompok yang menghendaki pemisahan diri dari suatu persatuan, bangsa, atau golongan untuk mendapatkan dukungan. Dikutip dari Tolib dan Nuryadi (2017), separatisme dapat berbentuk perjuangan bersenjata dan tidak bersenjata.
Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu tindakan ini sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
ADVERTISEMENT
Melansir laman KPK, jika korupsi tumbuh subur dalam pemerintah, ini akan memperkuat sistem politik yang dikuasai pemilik modal. Padahal seharusnya kedaulatan berada di tangan rakyat.
Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh petinggi politik mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.
Cara Mengatasi Ancaman di Bidang Politik
Ada berbagai langkah yang dapat menjadi strategi dalam mengatasi ancaman di bidang politik. Pengupayaan strategi ini antara lain bisa melalui pendekatan ke dalam dan ke luar.
Menyadur buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI karya Tijan dan F. A. Sugimin, berikut adalah uraian selengkapnya mengenai kedua pendekatan tersebut:
ADVERTISEMENT
Pendekatan ke Dalam
Maksud dari pendekatan ke dalam ialah pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis. Hal ini dapat tercapai dalam kerangka demokrasi yang menjunjung kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan upaya tersebut, diharapkan terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis dan memberikan efek penangkal yang tinggi.
Penataan ke dalam diwujudkan lewat pembangunan dan penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas ke dalam pengokohan tiga pilar, antara lain:
ADVERTISEMENT
Pendekatan ke Luar
Pendekatan ke luar diarahkan untuk mengerahkan strategi dan upaya diplomasi. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan peran instrumen kebijakan luar negeri dalam membangun kerja sama dan rasa saling percaya dengan negara lain sebagai strategi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara. Pendekatan ke luar dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Hal ini dapat dilakukan melalui penciptaan, pengembangan, dan peningkatan kondisi domestik yang semakin stabil dan stabil. Hal ini disertai upaya untuk meningkatkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat. Selain itu juga dibarengi dengan penguatan dan peningkatan kehidupan bermasyarakat.
Politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain. Upaya ini dilakukan dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghormati, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Politik luar negeri dikembangkan untuk berperan dalam memperkuat ASEAN melalui hubungan yang harmonis. Kinerja politik luar negeri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerja sama yang menjamin kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Hal ini ditandai dengan tidak adanya campur tangan asing, terutama jaminan tidak akan ada agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
Politik luar negeri harus berperan maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Hal ini ditandai dengan kehadiran Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gerakan Non-Blok (GNB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Forum Regional ASEAN (ARF).
(ERA & AMP)