Konten dari Pengguna

Contoh Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah dan Cara Membuatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 April 2021 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasu menulis latar belakang dalam karya tulis ilmiah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasu menulis latar belakang dalam karya tulis ilmiah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Latar belakang merupakan salah satu bagian yang penting untuk diperhatikan dalam penulisan karya tulis ilmiah seperti makalah dan skripsi. Latar belakang sendiri merupakan uraian yang berisi alasan penulis memilih judul tertentu.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cerdas Menulis Karya Ilmiah oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd dkk (2015: 23), latar belakang tidak boleh bersifat subjektif sesuai pendapat penulis saja. Alasan pada latar belakang harus ditulis secara objektif serta dilengkapi dengan alasan yang teoritis dan bukti yang faktual.
Secara umum, latar belakang berisi tentang urgensi masalah yang dibahas, alasan mengapa suatu masalah perlu dibahas, dan penegasan kepada pembaca bahwa masalah yang dipilih perlu dan penting untuk dibahas secara lebih dalam.
Kejelasan uraian dalam latar belakang ini sangat penting untuk dijabarkan sehingga nantinya pembaca akan memahami kejelasan isi karya tulis ilmiah tersebut.
Penulisan latar belakang dapat dimulai dengan beberapa cara, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Untuk lebih memahami tentang latar belakang dalam karya tulis ilmiah, simak contohnya berikut ini masih diambil dari buku yang sama.
Ilustrasi latar belakang karya tulis ilmiah. Foto: Unsplash

Contoh Latar Belakang

Penggunaan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Apresiasi Drama
Latar Belakang
Apresiasi drama merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia. Kegiatan mengapresiasi drama termasuk kegiatan yang memberikan ‘after effect’ pada seseorang setelah membaca teks drama atau menonton pertunjukan drama. Akan tetapi, mahahiswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan mengapresiasi drama. Apresiasi drama yang dilakukan hanya sebatas mengomentari secara umum tentang jalan cerita dalam drama. Padahal, ada banyak hal yang dapat diapresiasi dalam drama.
Agar dapat mengapresiasi drama secara menyeluruh, mahasiswa perlu memperhatikan tahapan-tahapan dalam mengapresisasi drama. Tahapan tersebut meliputi pemahaman tentang synopsis drama, karakteristik setiap tokoh, alur cerita, konflik apa saja yang muncul dalam drama, dan dialog antartokoh (Teuw, 2001:66). Tahapan dalam apresiasi drama dapat dengan mudah dilakukan oleh mahasiswa jika diterapkan suatu media pembelajaran yang tepat.
ADVERTISEMENT
Menurut Moulton (1975), drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Jika mahasiswa diberikan suatu stimulus berupa pementasan drama yang ditampilkan melalui media audiovisual, maka diharapkan akan memudahkan mahasiswa mengapresiasi drama yang dimainkan. Mahasiswa diberikan tayangan ‘bergerak’ dan tidak hanya sekadar membaca teks drama. Dengan demikian, diperlukan suatu media yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mengapresiasi suatu drama dengan baik.
Media audiovisual merupakan … (dst.)
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka diperlukan suatu media interaktif yang mampu memudahkan mahasiswa dalam kegiatan apresias idrama. Dengan demikian, makalah dengan judul Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Apresiasi Drama perlu ditulis dandibahas lebih lanjut.
Contoh latar belakang di atas diawali dengan pemaparan teori umum yang relevan dengan masalah yang sedang dibahas.
ADVERTISEMENT
Urgensi masalah pada contoh tersebut terletak pada paragraf 1, yaitu apresiasi drama dan kesulitan yang dialami mahasiswa dalam kegiatan apresiasi drama. Masalah tersebut kemudian diikuti dengan teori umum pada paragraf kedua tentang tahapan apresiasi drama dan definisi drama.
Setelahnya, alasan mengapa masalah perlu dibahas tercantum pada paragraf ketiga. Di mana alasan diperlukannya media pembelajaran apresiasi drama adalah untuk membantu mahasiswa dalam kegiatan apresiasi drama melalui pemberian tayangan ‘bergerak’ dan seterusnya.
Latar belakang pada contoh diakhiri dengan penegasan bahwa masalah yang dibahas pada latar belakang masalah perlu dibahas lebih lanjut lagi.
(ADS)