Konten dari Pengguna

Fakta Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Langka yang Terjadi pada 20 April 2023

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 April 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana matahari hibrida. Foto: Fachrurrozi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana matahari hibrida. Foto: Fachrurrozi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Fenomena langka gerhana matahari hibrida diprediksi terjadi pada 20 April 2023. Fenomena ini bisa diamati di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di Indonesia Timur.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Seri Tata Surya Matahari oleh Viyanti, gerhana matahari hibrida terjadi di antara pergeseran gerakan gerhana matahari cincin dan total. Saat gerhana ini terjadi, beberapa wilayah akan melihatnya sebagai gerhana matahari total, tetapi sebagian lagi melihatnya sebagai gerhana matahari cincin.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 nanti akan berlangsung selama 3 jam 5 menit. Sebelum menyaksikannya, ketahui dulu beberapa fakta gerhana matahari hibrida berikut ini.

Fakta Gerhana Matahari Hibrida

Ilustrasi Gerhana Matahari. Foto: Kevin Baird via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0)

1. Fenomena Langka

Gerhana matahari hibrida merupakan fenomena yang cukup langka. Menurut situs Space, peristiwa astronomi ini hanya terjadi beberapa kali setiap abad. Terkadang, dalam satu abad gerhana hibrida hanya terjadi sekali atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, gerhana matahari hibrida terakhir muncul pada 1807. Setelah melintasi langit Indonesia pada April 2023, fenomena ini baru bisa diamati lagi pada 2049 mendatang.
Langkanya gerhana matahari hibrida ini disebabkan oleh jarak bulan dan matahari ke bumi yang harus tepat. Misalnya, jika jarak total antara bulan dan bumi relatif kecil, hanya umbra bulan yang jatuh di bumi sehingga menciptakan gerhana matahari total. Sedangkan jika jarak bulan jauh dari bumi, yang terbentuk adalah gerhana matahari cincin.

2. Tiga Bayangan, Tiga Jenis Gerhana

Gerhana matahari terjadi ketika bayangan bulan jatuh di bumi. Bayangan itu terdiri dari tiga area, yaitu umbra, penumbra, dan antumbra. Gerhana matahari hibrida melibatkan ketiga area bayangan bulan dan menggabungkan ketiga jenis gerhana matahari.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs BMKG, di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra dapat diamati gerhana matahari sebagian. Lalu di daerah lain yang terlewati umbra, gerhana yang teramati adalah gerhana matahari total.

3. Dampak Gerhana Matahari Hibrida

Ilustrasi gerhana matahari. Foto: BIJU BORO / AFP
Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada tepat di satu garis lurus. Saat puncak gerhana, langit akan berubah menjadi gelap seperti malam hari. Fenomena ini disebut-sebut juga membuat suhu menjadi lebih sejuk dari biasanya.

4. Bisa Dilihat di Indonesia

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, gerhana matahari hibrida bisa diamati di Indonesia. Penumbra gerhana matahari total akan melewati sebagian wilayah Indonesia Timur, dari Timor, sebagian Papua, hingga Biak. Sementara sisanya, termasuk Jakarta, hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan tutupan matahari berbeda.
ADVERTISEMENT
Gerhana akan berlangsung selama 3 jam 5 menit mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak dengan durasi fase tertutup total selama 58 detik. Sedangkan jika diamati dari Jakarta, durasi kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit dengan persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39%.
(ADS)