Hukum Menangisi Kucing Mati dalam Islam, Apakah Boleh?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hukum menangisi kucing mati menurut Islam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hukum menangisi kucing mati menurut Islam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kucing merupakan hewan peliharaan yang disukai banyak orang. Tak hanya lucu dan menggemaskan, hewan berbulu ini juga mendapatkan tempat yang istimewa dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Banyak riwayat yang mengungkapkan bahwa kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad. Rasulullah bahkan memiliki seekor kucing bernama Muezza yang dipelihara dan dirawat penuh sayang layaknya keluarga sendiri.
Islam juga akan memberikan ganjaran bagi umatnya yang menyiksa kucing dengan sengaja. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut:
"Dari Ibnu Mar bahwa Rasululah bersabda, 'Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Ia kurung seekor kucing sampai mati, sehingga ia tidak masuk neraka. Ia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga bisa makan binatang melata tanah.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Saat kucing peliharaan mati, pemiliknya tentu mengalami kesedihan yang mendalam. Apalagi jika kucing tersebut telah menjadi saksi hidup yang selama ini menemaninya menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kematian kucing kesayangan pun tak jarang menyebabkan pemiliknya menangis. Bolehkah bersikap demikian dalam Islam? Bagaimana sebenarnya hukum menangisi kucing mati menurut Islam? Berikut penjelasannya.

Hukum Menangisi Kucing Mati Menurut Islam

Ilustrasi kucing. Foto: sweet marshmallow/Shutterstock
Mengutip buku Zadul Ma’ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Rasulullah pernah menangisi beberapa momen yang terjadi sepanjang hidupnya.
Beliau pernah menangis ketika salah seorang putrinya sakit parah. Beliau juga menangis ketika putranya, Ibrahim, meninggal dunia. Saat itu, Rasulullah bersabda:
Air mata mengalir dan hati menjadi sedih, tetapi kami tidak mengucapkan kecuali kata-kata yang membuat ridha Tuhan kami, sesungguhnya atas kematianmu wahai Ibrahim kami berduka cita.” (HR. Ahmad, Muslim)
ADVERTISEMENT
Melalui hadits tersebut, dapat diketahui bahwa Rasulullah menangis karena kepergian orang-orang yang disayanginya. Ia merasa sedih dan berduka cita atas peristiwa tersebut.
Tidak hanya karena manusia, secara umum perasaan sedih itu juga bisa datang karena kepergian hewan, termasuk kucing. Sebagai manusia yang punya perasaan, menangisi kematian kucing merupakan hal yang wajar.
Karena itu, Islam membolehkan umat Muslim menangisi kucing yang mati dengan hukum mubah. Selama masih dalam batas wajar, tidak disertai jeritan dan ratapan, tidak ada larangan khusus bagi umat Muslim untuk menangisi kucingnya yang mati.
Terlebih, seperti yang dijelaskan, kucing merupakan hewan yang istimewa dan dimuliakan dalam Islam. Menangisi kematiannya merupakan wujud cinta dan kasih sayang sang pemilik.
Rasulullah pernah bersabda, "Menangislah kalian semua. Dan apabila kamu tidak dapat menangis maka pura-pura menangislah kamu." (HR.Ibnu Majah dan Hakim)
ADVERTISEMENT

Doa untuk Kucing yang Meninggal

Ilustrasi mengadopsi kucing jalanan. Foto: Shutter Stock
Untuk menenangkan hati yang bersedih karena kematian kucing, umat Muslim dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sebenarnya tidak ada doa khusus untuk kucing yang meninggal. Namun, kaum Muslimin dapat membaca doa ini untuk mengurangi kesedihannya:
Laa ilaaha illallah wallahu akbar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, laa ilaaha illallah lahul mulku wa lahul hamdu, laa ilaaha illallah wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.
Artinya: "Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Dia Maha besar, Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata-mata Dia dan tiada sekutu bagi-Nya. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah hanya milikNya kerajaan dan segala puji. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan tiada daya maupun kekuatan kecuali dengan Allah."
ADVERTISEMENT
(ADS)