Isi Perjanjian New York Tahun 1962 tentang Pembebasan Irian Barat
Konten dari Pengguna
18 Maret 2023 8:53
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kesepakatan tersebut dilatarbelakangi usaha Indonesia untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda melalui Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat). Operasi militer ini dilaksanakan oleh Komando Mandala yang dipimpin Mayjen. Soeharto.
Mengutip buku Sejarah SMP Kelas IX oleh Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, pada bulan Maret-Agustus 1962, Sekjen PBB U Thant kemudian mengutus diplomat Amerika Serikat, Ellsworth Bunker, untuk menengahi perselisihan Indonesia dengan Belanda tersebut.
Pihak Amerika-lah yang kemudian menginisiasi Perjanjian New York atau New York Agreement. Lalu, apa saja isi Perjanjian New York Tahun 1962?
Isi Perjanjian New York Tahun 1962

Perjanjian New York merupakan hasil perundingan Indonesia dan Belanda di Markas Besar PBB pada 15 Agustus 1962. Dalam perundingan tersebut, Indonesia diwakili oleh DDr. Subandrio, sedangkan Belanda diwakili oleh Van Roijen dan Schurmann.
Mengutip buku IPS Terpadu untuk SMP dan MTs Kelas IX Semester 2 tulisan N Suparno dkk., isi Perjanjian New York Tahun 1962 antara lain sebagai berikut:
- Penghentian permusuhan.
- UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) tiba di Irian Barat selambat-lambatnya pada 1 Oktober 1962 untuk melakukan serah terima kekuasaan dari Pemerintah Belanda.
- UNTEA akan memakai tenaga-tenaga Indonesia, baik sipil maupun militer. Tenaga militer digunakan sebagai penjaga keamanan bersama putra Irian Barat. UNTEA juga akan memakai sisa-sisa pegawai Belanda yang diperlukan.
- Pasukan Indonesia tetap tinggal di Irian Barat yang berstatus di bawah UNTEA.
- Angkatan Perang Belanda dan pegawai sipilnya berangsur-angsur dipulangkan dan harus selesai paling lambat 11 Mei 1963.
- Bendera Indonesia mulai berkibar 31 Desember 1962 di samping bendera
PBB . - Pemerintah RI menerima pemerintahan di Irian Barat dari UNTEA pada 1 Mei 1963.
- Diadakannya Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera pada tahun 1969.
- Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lainnya berlaku lalu lintas bebas.
Baca juga: Hari Trikora: Sejarah, Isi, dan Tujuannya

Sesuai dengan perjanjian tersebut, pemerintah Indonesia berkewajiban menyelenggarakan Pepera di Irian Barat sebelum akhir tahun 1969. Dalam penyelenggaraan Pepera, pihak Indonesia dan Belanda harus menerima apa pun hasilnya.
Dijelaskan dalam Buku Siswa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA oleh Arif Pradono dan Abdurakhman, tahap pertama Pepera dilaksanakan pada 24 Maret 1969, tahap kedua pada Juni 1969, dan tahap ketiga pada 14 Juli-4 Agustus 1969.
Pada 19 November 1969, Sidang Umum PBB ke-24 menerima hasil Pepera yang menyatakan bahwa masyarakat Irian Barat ingin tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia. Sejak saat itu, Irian Barat kembali menjadi bagian dari Indonesia, baik secara de facto maupun de jure.
(ADS)
Apa tujuan diadakan Perjanjian New York?
Perjanjian New York dilaksanakan di mana?
Kapan ditandatanganinya Perjanjian New York?