news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kandungan Al Mumtahanah Ayat 7 - 9 tentang Hubungan Orang Muslim dan Kafir

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Mei 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kandungan Al Mumtahanah ayat 7 (Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kandungan Al Mumtahanah ayat 7 (Pexels).
ADVERTISEMENT
Kandungan Al Mumtahanah ayat 7 hingga 9 berkaitan dengan hubungan orang Muslim dan kafir. Pada ayat-ayat tersebut, Allah menjelaskan tentang boleh tidaknya hubungan kedua kaum tersebut.
ADVERTISEMENT
Surat Al Mumtahanah adalah surat ke-60 dalam Al-Quran yang tergolong Madaniyyah dan berisi 13 ayat. Nama Al Mumtahanah dalam bahasa Arab artinya perempuan yang diuji.
Lantas, apa hubungan orang Muslim dan kafir yang dibahas dalam ayat ke-7 hingga 9 surat tersebut? Informasi lengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

Kandungan Surat Al Mumtahanah Ayat 7 - 9

Ilustrasi kandungan Al Mumtahanah ayat 7 (Pexels).
Menurut Dr. 'Abdullah dalam buku Tafsir Ibnu Katsir Volume 7, ayat 7 - 9 surat Al Mumtahanah mengandung tentang bolehnya orang Muslim menjalin hubungan dengan orang kafir. Tetapi syaratnya, orang tersebut bukanlah kafir yang memusuhi Islam.
Perhatikan bunyi Al Mumtahanah ayat 7 - 9 berikut ini:
عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ عَادَيْتُمْ مِّنْهُمْ مَّوَدَّةًۗ وَاللّٰهُ قَدِيْرٌۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ (٧) لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ (٨) اِنَّمَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ قَاتَلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَاَخْرَجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوْا عَلٰٓى اِخْرَاجِكُمْ اَنْ تَوَلَّوْهُمْۚ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ (٩)
ADVERTISEMENT
Artinya: Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka. Allah Maha Kuasa dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Sesungguhnya Allah hanya melarangmu (berteman akrab) dengan orang-orang yang memerangimu dalam urusan agama, mengusirmu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) dalam mengusirmu.
Siapa yang menjadikan mereka sebagai teman akrab, mereka itulah orang-orang yang zalim.
Ilustrasi kandungan Al Mumtahanah ayat 7 (Pexels).
Menurut Syaik Abdillah dan Nasrul Jum’ah dalam Jurnal Masagi (2022) ada dua nilai utama yang terkandung dalam tiga ayat tersebut. Pertama, yaitu rasa kasih sayang dan kedua, perilaku adil dan baik.
ADVERTISEMENT
Rasa kasih sayang dalam ayat tersebut merupakan harapan seorang Muslim kepada Allah untuk orang kafir yang pernah memusuhinya. Mereka berharap rasa benci akan menjadi kasih sayang dan permusuhan akan menjadi kerukunan.
Ketika Allah menghendakinya, hati manusia yang penuh kebencian akan bisa berubah. Pertikaian yang pernah terjadi akan menjadi kerukunan.
Akan tetapi, kasih sayang yang dimiliki itu harusnya dibungkus dengan keimanan. Jadi, seorang Muslim tidak akan melewati batas-batas hukum Islam.
Perilaku adil dan baik terdapat pada ayat 8 dan 9. Dalam kedua ayat tersebut jelas bahwa umat Islam bukan hanya harus adil dan berlaku baik terhadap sesama, melainkan juga kepada non-Muslim.
Hal itu diwujudkan dengan adanya kata tabarruhum (تَبَرُّ و هُمْ) dalam أَنْ تَبَرُّ و هُمْ وَتُقْسِطُوا yang artinya untuk berbuat baik kepada mereka serta berbuat adil kepada mereka. Kata tabarruhum berasal dari birr, yaitu kebajikan yang luas.
ADVERTISEMENT
Kata tersebut menjadi penekanan bahwa umat Islam boleh melakukan kebaikan kebaikan kepada non-Muslim. Namun, ada batasannya, yaitu selama mereka tidak membawa dampak negatif bagi umat Islam.
Artinya, Muslim boleh berinteraksi dengan non-Muslim. Hanya saja ada batasan akidah di antara hubungan keduanya.
Kedua sikap tersebut bisa ditunjukkan dengan saling perhatian, menjaga satu sama lain, menghormati, dan membantu satu sama lain. Itulah bentuk toleransi atau tassamuh antar umat beragama yang ditunjukkan dalam surat Al Mumtahanah ayat 7 - 9.
(NSA)