Konten dari Pengguna

Kapan Cap Go Meh 2025 Dirayakan? Ini Jadwalnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Januari 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Istilah "Cap Go Meh" berasal dari bahasa Hokkien yang berarti "hari ke-15". Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Istilah "Cap Go Meh" berasal dari bahasa Hokkien yang berarti "hari ke-15". Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Mengingat Tahun Baru Imlek sebentar lagi, masyarakat Tionghoa akan melaksanakan berbagai perayaan untuk menyambutnya. Salah satu yang selalu dinantikan adalah Cap Go Meh, tradisi yang menandai hari ke-15 sekaligus hari terakhir dari rangkaian perayaan Imlek.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini umumnya dirayakan dengan berbagai kegiatan budaya, seperti arak-arakan barongsai, atraksi naga, serta sajian makanan khas seperti lontong Cap Go Meh. Selain sebagai ajang perayaan, Cap Go Meh juga memiliki makna mendalam sebagai simbol harapan dan kebersamaan.
Pertanyaannya, kapan Cap Go Meh 2025 akan dirayakan? Simak informasi seputar tanggal perayaan dan tradisi Cap Go Meh di bawah ini.

Kapan Cap Go Meh 2025 Akan Dirayakan?

Penting bagi masyarakat Tionghoa untuk mengetahui kapan Cap Go Meh 2025 dilaksanakan. Foto; Pexels.com
Cap Go Meh adalah hari ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek yang menandai penutup tradisi tersebut. Berdasarkan Gregorian-Lunar Calendar Conversion Table of 2025 yang diterbitkan Hong Kong Observatory, hari ke-15 dalam kalender lunar jatuh pada Sabtu, 12 Februari 2025.
Perayaan Tahun Baru Imlek sendiri akan dimulai pada 29 Januari 2025, sehari setelah malam tahun baru pada 28 Januari 2025. Namun, tidak seperti Imlek, Cap Go Meh tidak termasuk dalam hari libur nasional di Indonesia. Cuti bersama untuk perayaan Imlek 2025 ditetapkan pada 28 Januari 2025.
ADVERTISEMENT

Tradisi Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Salah satu tradisi Cap Go Meh adalah perayaan festival Cap Go Meh. Foto: Pexels.com
Dikutip dari buku Perayaan Tionghoa di Indonesia oleh Alex Cheung, berikut adalah beberapa tradisi perayaan Cap Go Meh di Indonesia:

1. Festival Cap Go Meh

Di berbagai daerah, masyarakat merayakan Cap Go Meh dengan mengadakan pawai, pertunjukan seni, dan atraksi budaya lainnya yang mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dan lokal.
Salah satu yang paling terkenal adalah festival di Singkawang, Kalimantan Barat, dengan arak-arakan Tatung yang spektakuler.

2. Menyantap Makanan Khas Cap Go Meh

Makanan khas menjadi bagian tak terpisahkan dalam perayaan Cap Go Meh. Salah satu sajian khasnya adalah lontong Cap Go Meh, hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia yang melambangkan kebersamaan dan keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga tangyuan (bola tepung beras), kue keranjang (nian gao), dan yuanxiao yang sering disajikan. Intinya, setiap hidangan memiliki makna berupa harapan dan doa untuk keberuntungan di tahun baru.

3. Menikmati Lampion

Lampion selalu menghiasi perayaan Cap Go Meh. Lampion-lampion berwarna merah dan emas akan dipajang di rumah, klenteng, jalan-jalan, hingga tempat ibadah. Warna merah melambangkan keberuntungan, sementara warna emas melambangkan kemakmuran.
Di beberapa daerah, festival lampion juga diadakan dengan berbagai bentuk dan ukuran. Dengan kehadiran festival ini, perayaan Cap Go Meh semakin semarak dan indah.

4. Pertunjukan Barongsai

Barongsai menjadi salah satu atraksi utama yang dinantikan saat perayaan Cap Go Meh. Tarian singa ini dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan barongsai biasanya diiringi tabuhan genderang dan simbal untuk memberikan semangat serta keceriaan bagi para penontonnya. Barongsai sering ditampilkan di jalan, klenteng, hingga pusat perbelanjaan untuk memeriahkan suasana.

5. Doa Bersama

Selain kemeriahan budaya, perayaan Cap Go Meh juga kerap dihasi dengan momen untuk berdoa bersama. Sebagian masyarakat Tionghoa biasanya mengunjungi klenteng untuk bersembahyang, memanjatkan doa syukur, serta memohon keberuntungan dan kesejahteraan di tahun baru. Tradisi ini dilakukan untuk melengkapi keseluruhan perayaan Cap Go Meh.
(SAI)