Konten dari Pengguna

Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Struktur, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Maret 2023 8:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis karya tulis ilmiah. Foto: justplay1412/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis karya tulis ilmiah. Foto: justplay1412/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Secara umum, karya tulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni karya tulis ilmiah dan non ilmiah. Karya tulis ilmiah memuat dan mengkaji masalah tertentu dengan kaidah-kaidah ilmiah. Sebaliknya, karya tulis non ilmiah menyajikan fakta atau opini yang sifatnya lebih subjektif.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tiga Jurus Mudah Menulis oleh Siska dkk., karya tulis ilmiah atau KTI adalah karya yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ataupun seni. Karena keabsahannya, KTI sering menjadi rujukan dalam penulisan artikel atau tulisan lain yang menyajikan fakta.
KTI memiliki karakteristik berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut apa karya tulis ilmiah itu, struktur, dan contohnya, simak penjelasan selengkapnya lewat artikel berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?

Ilustrasi karya tulis ilmiah. Foto: Pixabay
Mengutip bukuSolusi Praktis Word 2016 untuk Penulisan KTI Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Widyaiswara oleh Prayogo Kusumaryoko, Brotowidjoyo mendefinisikan karangan ilmiah sebagai karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta serta ditulis menurut metodologi penulisan yang dan benar.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Maryadi, karya ilmiah adalah karya yang memuat dan mengkaji permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.
Lain lagi dengan Dwiloka dan Riana yang menegaskan bahwa KTI merupakan karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan hingga penelitian.
Di sisi lain, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil tulisan hasil penelitian pengembangan (litbang) dan/atau tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah hasil kegiatan ilmiah, baik perorangan maupun kelompok, yang mengkaji pokok masalah tertentu dan disajikan secara tertulis sesuai kaidah-kaidah keilmuan.
ADVERTISEMENT
Karya tulis ilmiah harus merujuk pada sumber data dan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Secara umum, karya tulis ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut:

Apa Saja Struktur Karya Tulis Ilmiah?

Ilustrasi menulis karya ilmiah. Foto: Pixabay
Penyusunan karya tulis ilmiah tidak bisa dilakukan berdasarkan format tertentu yang wajib diikuti penulis. Dikutip dari Modul Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) susunan Tim Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, karya tulis ilmiah umumnya ditulis berdasarkan struktur berikut:
ADVERTISEMENT

1. Judul

Judul KTI ditulis sesingkat mungkin tapi masih dapat mendeskripsikan isi karya tulis dengan baik dan menarik perhatian pembaca. Penulis disarankan untuk menghindari kata-kata seperti ‘Penelitian tentang…’, ‘Kajian tentang…’ ‘Pengamatan tentang…’, dan semacamnya.

2. Abstrak

Abstrak merupakan bagian karya tulis ilmiah yang memuat ringkasan dari KTI dan ditulis sebanyak 100-250 kata. Tujuannya agar pembaca memiliki gambaran singkat mengenai apa yang akan dibahas lebih jauh dalam karangan tersebut.

3. Pendahuluan

Bagian awal karya tulis ilmiah ini berisi uraian singkat tentang latar belakang, masalah, dan tujuan penelitian. Latar belakang sendiri merupakan hal-hal atau isu yang dijadikan sebagai alasan pentingnya penulisan karya tulis ilmiah tersebut dilakukan.

4. Tinjauan Pustaka

Landasan teori yang jelas menjadi salah satu aspek terpenting dalam penulisan karya ilmiah. Tanpa literatur yang jelas, keabsahan informasi dalam karya ilmiah patut dipertanyakan. Teori-teori itu dirangkum dalam satu bagian yang disebut tinjauan pustaka.
ADVERTISEMENT
Secara umum tinjauan pustaka berisi dua bagian, yakni review informasi pendukung dan review hasil-hasil penelitian sebelumnya yang diuraikan dalam bentuk diskusi.

5. Metodologi Penelitian

Bagian ini membahas konsep teoritik terkait metode yang digunakan penulis untuk mencari atau menemukan dan mengolah data penelitian. Ada dua metode penelitian yang biasa dilakukan, yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

6. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis menjelaskan secara rinci hasil dari penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian tersebut dapat disajikan dalam tiga cara, yakni melalui teks, tabular, dan grafik.

7. Kesimpulan

Karya tulis ilmiah ditutup oleh pemaparan kesimpulan yang menggambarkan pencapaian tujuan penelitian. Kesimpulan ini ditarik dari hasil dan pembahasan penelitian tanpa mengulang dua bagian tersebut. Pada bagian ini bisa pula dikemukakan kemungkinan perlunya melakukan penelitian lanjutan.
ADVERTISEMENT

8. Daftar Pustaka

Ini adalah daftar yang memuat sumber referensi berupa majalah, buku, jurnal, surat kabar, artikel di internet, dan sebagainya. Daftar ini berfungsi untuk memberikan referensi kepada pembaca sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis buku yang telah memberikan inspirasi dalam penulisan karya ilmiah.

Apa Saja Contoh Karya Tulis Ilmiah?

Ilustrasi skripsi. Foto: Aewphoto/Shutterstock
Ada berbagai macam karya tulis ilmiah yang dibedakan berdasarkan isi, sistematika, serta tujuannya. Berikut beberapa contoh karya tersebut dirangkum dari buku Dasar-Dasar Menulis Karya Tulis Ilmiah tulisan Adhan Efendi dkk.:

1. Laporan

Karya ilmiah ini menyajikan fakta tentang suatu peristiwa atau kegiatan yang umumnya ditujukan kepada pihak dengan wewenang atau kedudukan lebih tinggi dalam struktur organisasi. Laporan ditulis secara sistematis dengan menekankan objektivitas.
ADVERTISEMENT

2. Artikel Ilmiah

Artikel ini berisi pemikiran dan kajian pustaka dari hasil penelitian yang dituangkan ke dalam suatu jurnal atau buku sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah.

3. Artikel Populer

Artikel populer merupakan rangkuman dari artikel ilmiah yang disampaikan dengan bahasa populer sehingga lebih mudah dipahami semua kalangan, baik yang menggeluti ilmu bersangkutan ataupun tidak. Contohnya, artikel populer tentang kesehatan yang membahas tentang manfaat mengonsumsi madu bagi tubuh.

4. Makalah

Ini merupakan karya ilmiah yang menyajikan masalah berdasarkan data objektif di lapangan. Makalah bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dibahas perlu diperhatikan karena ditulis secara logis, terorganisasi, dan sistematis.

5. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S-1. Skripsi umumnya membahas masalah atau fenomena dalam bidang tertentu yang dianggap penting. Sama seperti KTI lainnya, skripsi ditulis secara sistematis dan sesuai dengan kaidah.
ADVERTISEMENT

6. Tesis

Berbeda dengan mahasiswa S-1 yang membuat skripsi, mahasiswa S-2 (pascasarjana) harus membuat tesis untuk menyelesaikan pendidikannya. Jika dibandingkan dengan skripsi, masalah yang dibahas dan pertanyaan yang ditelaah dalam tesis lebih dalam.

7. Disertasi

Pada jenjang S-3 (doktor), mahasiswa harus merampungkan disertasi, yakni hasil penelitian yang ditulis lebih kompleks dan lebih tajam daripada tesis. Penulisan disertasi dibimbing oleh seorang profesor.
(ADS)