Konten dari Pengguna

Kenapa Israel Ingin Menguasai Palestina? Ini Alasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Oktober 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demonstran mengikuti protes mendukung warga Palestina di Gaza, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (16/10/2023). Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran mengikuti protes mendukung warga Palestina di Gaza, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (16/10/2023). Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa minggu terakhir, konflik Israel-Palestina kembali memanas. Ini merupakan lanjutan dari konflik yang sudah terjadi sejak dulu.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, konflik berkepanjangan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan Israel menguasai Palestina. Dijelaskan dalam buku HAMAS Kenapa Dibenci Israel oleh Tiar Anwar Bachtiar, Deklarasi Balfour pada tahun 1917 menyatakan bahwa Inggris mendukung pembentukan tanah air bangsa Yahudi di Palestina.
Masyarakat Palestina yang mengklaim tanah itu adalah tanah kelahiran mereka pun menentang tindakan tersebut. Di sisi lain, Israel bersikukuh ingin menguasai wilayah Palestina. Alhasil, ketegangan antara kedua bangsa ini pun tidak dapat terhindarkan.
Sebenarnya, kenapa Israel ingin menguasai Palestina? Simak alasan dan sejarahnya berikut ini.

Kenapa Israel ingin menguasai Palestina?

Ilustrasi konflik Israel-Palestina Foto: REUTERS/Suhaib Salem
Alasan utama kenapa Israel ingin menguasai Palestina karena orang-orang Yahudi menganggap bangsa ini adalah rumah leluhur mereka. Mengutip buku Kajian Strukturalisme Genetik dalam Novel Bertemakan Religiositas karangan Dadi Waras Suhardjono, Palestina dulunya disebut negeri Kanaan, dan Kanaan adalah negeri yang Tuhan janjikan bagi orang Israel.
ADVERTISEMENT
Janji tersebut termuat dalam Perjanjian Lama, lebih tepatnya dalam Kejadian 12 ayat 1-3. Melalui ayat ini, Tuhan berfirman kepada Abram dan memerintahkannya untuk pergi ke Tanah Kanaan. Negeri itu kini meliputi wilayah Israel, Palestina, Lebanon, sebagian Yordania, Suriah, dan sebagian kecil Mesir Timur laut.
Karena telah dijanjikan Tuhan, bangsa Israel-Yahudi menganggap bahwa negeri tersebut milik mereka dan mereka berhak mengusir rakyat Palestina dengan berbagai macam cara, termasuk memeranginya.
Ilustrasi konflik Israel-Palestina. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Ustadz Abdul Somad alias UAS melalui ceramahnya yang diunggah kanal YouTube PRABU SANTRI menambahkan, alasan kenapa Israel ingin menguasai Palestina adalah karena mereka ingin membangun negara yang diyakini menjadi tempat turunnya Mesias, Juruselamat yang dijanjikan Tuhan. Menurut UAS, Mesias kini sudah menunggu dan sedang melihat ke bawah.
ADVERTISEMENT
“Kalau dia tengok di bawah masih banyak gurun pasir dia tidak mau turun. Dia ingin melihat hijau. Kalau sudah bentang karpet hijau baru dia turun ke bawah.”
Adapun yang dimaksud dengan hijau itu adalah ditanami tanaman-tanaman. Karena itu, dalam beberapa tahun ke belakang Israel gencar melakukan penghijauan di Palestina.

Sejarah Konflik Israel-Palestina

Serangan rudal Israel di Kota Gaza Foto: REUTERS/Suhaib Salem
Sengutip BBC, Inggris menguasai wilayah Palestina setelah kalah dari Kesultanan Ottoman yang menguasai wilayah Timur Tengah dalam Perang Dunia I. Tanah tersebut dihuni oleh minoritas Yahudi dan mayoritas Arab, serta kelompok etnis lain yang lebih kecil.
Ketegangan antara kedua bangsa ini meningkat ketika komunitas internasional memberikan tugas kepada Inggris untuk membangun "rumah nasional" di Palestina bagi orang-orang Yahudi.
ADVERTISEMENT
Keputusan itu berawal dari Deklarasi tahun 1917, di mana Inggris menyatakan dukungan atas pembentukan tanah air Yahudi di Palestina. Deklarasi ini diabadikan dalam mandat Inggris atas Palestina dan didukung oleh League of Nations (Liga Bangsa-Bangsa), cikal bakal Perserikatan Basngsa-Bangsa pada tahun 1922.
Pada periode tahun 1920-an sampai 1940-an, jumlah orang Yahudi di Palestina terus bertambah. Pertikaian antara Yahudi dan Arab serta pemerintahan Inggris juga meningkat.
Serangan rudal Israel di Kota Gaza Foto: REUTERS/Suhaib Salem
Pada tahun 1947, PBB memutuskan untuk memecah Palestina menjadi dua negara, yaitu Yahudi dan Arab, dengan Yerusalem sebagai kota internasional. Rencana ini diterima para pemimpin Yahudi, tetapi ditolak oleh pihak Arab dan tidak pernah diimplementasikan.
ADVERTISEMENT
Karena tidak dapat menyelesaikan masalah, pada tahun 1948, Inggris menarik dukungannya dan para pemimpin Yahudi mendeklarasikan berdirinya negara Israel. Negara ini dimaksudkan untuk menjadi tempat berlindung yang aman bagi orang-orang Yahudi sekaligus tanah air nasional bagi mereka.
Hal ini pun menuai protes keras dari bangsa Arab di Palestina. Sejak saat itulah ketegangan antara bangsa Yahudi-Israel dan Arab Palestina berlangsung. Masing-masing pihak sama-sama ingin mengklaim wilayah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.
(ADS)