Memahami Apa Itu FOMO, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi FOMO. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi FOMO. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, istilah FOMO kembali menjadi perbincangan di kalangan warganet. Istilah tersebut kerap dikaitkan dengan konser BLACKPINK yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Di Twitter, banyak netizen yang menganggap sebagian penonton konser tersebut bukan benar-benar penggemar BLACKPINK yang dikenal sebagai Blink, melainkan hanya karena FOMO atau fear of missing out alias takut ketinggalan.
Lantas, apa itu FOMO sebenarnya? Berikut pengertian, dampak, beserta cara mengatasinya yang dapat Anda simak.

Apa Itu FOMO?

Ilustrasi FOMO. Foto: Pixabay
FOMO adalah singkatan dari fear of missing out. Menurut laman USA Today, FOMO didefinisikan sebagai kecemasan khusus yang muncul ketika seseorang menganggap dirinya kehilangan interaksi sosial yang penting.
Singkatnya, FOMO merupakan rasa cemas atau takut tertinggal sesuatu yang sedang jadi tren atau sesuatu yang banyak orang lakukan. Atas dasar itu, seseorang mungkin saja akan melakukan hal yang tidak ia pahami sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena FOMO sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial berlebihan. Terlalu aktif di media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok membuat seseorang merasa perlu terlibat dan selalu up to date dengan setiap tren.
Seseorang yang FOMO umumnya ditandai dengan beberapa ciri berikut:

Dampak FOMO

Ilustrasi menggunakan media sosial berlebihan. Foto: Pixabay
FOMO sejatinya bukan kondisi serius yang perlu diwaspadai secara khusus. Meski begitu, perilaku ini perlu dihindari karena dapat memberikan dampak bagi kehidupan pribadi jika dilakukan terus menerus. Beberapa dampak tersebut yaitu:

1. Kecanduan Ponsel/Media Sosial

Mengutip laman TechTarget, salah satu dampak FOMO yang paling nyata adalah keinginan untuk terus-menerus memeriksa ponsel dan membagikan aktivitas sehari-hari ke media sosial. Akibatnya, orang yang FOMO akan merasa panik ketika dirinya tidak memegang ponsel meski hanya sesaat.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan, ketergantungan pada ponsel atau media sosial karena FOMO bisa berakibat buruk. Misalnya, menimbulkan kebiasaan mengirim pesan saat mengemudi, bermain handphone saat di atas motor, dan sebagainya.

2. Merasa Tidak Puas dengan Kehidupan yang Dimiliki

Seseorang yang FOMO cenderung merasa kehidupannya tidak begitu menyenangkan. Karenanya, ia selalu mengikuti apa yang banyak orang lakukan agar hidupnya lebih berwarna. Padahal, perilaku tersebut justru berisiko membuat dirinya semakin merasa tidak puas dengan kehidupan yang dimiliki.

3. Memengaruhi Kesehatan Mental

FOMO sejatinya bukanlah gangguan mental, melainkan emosi yang digerakkan oleh pikiran. Pikiran menciptakan ketakutan yang dapat mengarah pada rasa cemas berlebihan. Apabila dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan berdampak lebih serius.

Cara Mengatasi FOMO

Ilustrasi menggunakan media sosial. Foto: Pixabay
Dikutip dari situs WebMD dan Very Well Mind, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi FOMO, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Fokus pada Kehidupan Nyata

FOMO bisa membuat seseorang lebih sering hidup di dunia maya daripada di dunia nyata. Padahal, jika sepenuhnya terlibat dalam kehidupan nyata, ia tidak akan terlalu mengkhawatirkan apa yang ia lewatkan. Karena itu, sebaiknya fokuslah pada aktivitas nyata yang bisa Anda lakukan.

2. Mencari Koneksi Nyata

Perasaan kesepian merupakan tanda bahwa seseorang membutuhkan teman. Ketimbang berhubungan dengan orang lain via chat, sebaiknya atur pertemuan dengan seseorang secara langsung. Misalnya, hangout dengan teman, kumpul bersama keluarga, dan sebagainya.

3. Social Media Detox

FOMO mengarah pada penggunaan media sosial yang kompulsif. Ketika melihat orang lain bersenang-senang, orang yang FOMO akan semakin cemas dan takut ketinggalan sesuatu.
Agar rasa cemas tersebut tidak menjadi-jadi, cobalah istirahat dari media sosial untuk sementara waktu. Jangan dulu buka media sosial selama beberapa hari dan fokuslah pada kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
(ADS)