Mengenal Avigan, Obat yang Dinilai Ampuh Atasi Virus Corona

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Maret 2020 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengaku telah memesan 5 ribu butir obat untuk menangani corona. Melalui Instagram resminya, beliau menyebut obat tersebut bernama Avigan.
ADVERTISEMENT
Telah digunakan di beberapa negara, Avigan diharapkan mampu mengatasi infeksi yang disebabkan virus corona. Namun, obat tersebut mengundang kontroversi lantaran sampai saat ini belum ditemukannya vaksin dari COVID-19.
Sebenarnya, apa itu obat avigan dan bagaimana dampak penggunaannya terhadap kasus corona? Berikut penjelasannya.
Illustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Mengutip berbagai sumber, avigan memiliki nama lain favipiravir atau avigan obat flu Jepang. Obat ini merupakan anti-virus yang secara selektif berpotensi menghambat RNA polimerase dari virus RNA.
Tanpa adanya enzim RNA polimerase, virus tidak bisa mereplikasi atau menggandakan materi genetiknya dalam tubuh inang. Sementara virus corona diketahui memiliki materi genetik utama RNA, bukan DNA
Avigan dikembangkan oleh Toyama Chemical dari grup Fujifilm, Jepang. Obat ini juga dianggap mampu melawan virus influenza, virus West Nile, virus demam kuning dan beberapa virus lainnya.
ADVERTISEMENT
Keampuhan avigan ini didukung oleh pernyataan Direktur Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin. Setelah sebelumnya dilakukan uji klinis terhadap Avigan di Shenzhen dan Wuhan yang melibatkan 340 pasien.
"Favipiravir memiliki tingkat keamanan yang tinggi, yang efektif dalam penanganan pasien corona," ujarnya kepada awak media, sebagaimana dikutip dari Guardian (18/3).
Di Shenzhen, pasien yang diberikan obat tersebut sembuh dari corona setelah sempat dinyatakan positif pada empat hari sebelumnya. Sedangkan di Wuhan, obat favipiravir ini tampak memperpendek durasi demam pasien. Dari rata-rata demam selama 4,2 hari, berkurang menjadi 2,5 hari.
Di Jepang, Avigan diresepkan untuk pasien virus corona yang memiliki gejala ringan dan sedang. Kementerian Kesehatan Jepang menemukan bahwa obat tersebut kurang efektif jika diberikan pada pasien yang mempunyai gejala berat.
ADVERTISEMENT
(DNA)