Mengenal Huruf Honocoroko Jawa beserta Filosofi di Baliknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi honocoroko.  Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi honocoroko. Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Honocoroko, yang juga dikenal dengan hanacaraka atau carakan merupakan huruf Jawa kuno yang termasuk ke dalam kelompok turunan aksara Brahmi. Honocoroko mengacu pada lima aksara pratama, yaitu ho-no-co-ro-ko.
ADVERTISEMENT
Zaman dulu, honocoroko sering digunakan dalam penulisan kitab, naskah kuno, tembang-tembang Jawa, prasasti, atau sekadar surat menyurat. Huruf ini sudah diwariskan turun temurun dan masih dilestarikan sampai sekarang.
Mengutip buku Makna Simbolik Legenda Aji Saka tulisan Slamet Riyadi, aksara honocoroko berkaitan erat dengan Aji Saka. Sosoknya dipercaya berhubungan dengan awal mula munculnya aksara Jawa atau honocoroko.
Menurut legenda, aksara honocoroko diciptakan Prabu Aji Saka saat dirinya pergi ke Makkah untuk berguru kepada Nabi Muhammad. Dalam pertemuan itu, ia diminta menciptakan aksara sebagai perbandingan aksara Arab. Aji Saka lalu menciptakan aksara ho-no-co-ro-ko yang berjumlah 20.

Huruf Honocoroko

Ilustrasi aksara Jawa. Foto: Instagram/@bagolleol
Akik Hidayat dan Rahmi Nur Shofa dalam jurnal Self Organizing Maps (SOM) Suatu Metode untuk Pengenalan Aksara Jawa menjelaskan, pada bentuknya yang asli, honocoroko sejatinya ditulis menggunting (di bawah garis), seperti aksara Hindi.
ADVERTISEMENT
Namun dalam perkembangannya, pengajaran modern saat ini menuliskannya di atas garis. Honocoroko terdiri dari 20 aksara, yaitu:
Aksara Jawa tersebut terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
Selain jenis aksara Jawa di atas, honocoroko juga memiliki beberapa huruf khusus, tanda baca, serta pengatur tata penulisan. Semua huruf tersebut perlu dipahami dengan baik untuk menghasilkan tulisan aksara Jawa yang benar.

Makna Honocoroko

Menulis aksara Jawa. Foto: Mohammad Ayudha/Antara
Seperti yang disebutkan, honocoroko mengacu pada lima aksara pertama dalam bahasa Jawa, yakni ho-no-co-ro-ko. Kelima aksara tersebut memiliki filosofi yang dipegang teguh oleh mayoritas masyarakat Jawa.
Mengutip buku Memoar Romantika Probosutedjo oleh Alberthiene Endah, “Ho” dalam honocoroko berarti hidup, dan “No” berarti nglegeno atau polos. Jadi, ho-no bermakna ada kehidupan yang masih suci dan polos. Itu adalah hakikat manusia saat lahir.
Sedangkan, “Co” mengandung arti cipto atau pemikiran, “Ro” bermakna roso atau perasaan, dan “Ko” bermakna karso atau kehendak dan nafsu-nafsu manusia.
ADVERTISEMENT
Itu mengandung makana bahwa pada hakikatnya, kehidupan manusia berporos pada tiga hal tersebut. Jika bisa mengendalikannya, kehidupan akan berjalan lancar. Sebaliknya, kehidupan menjadi kacau jika ketiga hal itu tidak bisa dikendalikan dengan baik.
(ADS)