Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Protagonis dan Jenis Penokohan Lainnya dalam Dunia Sastra
23 Juni 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 31 Maret 2023 13:16 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Protagonis adalah tokoh yang banyak mewarnai dalam sebuah cerita. Protagonis artinya karakter yang baik, penuh hal positif, dan welas asih. Contoh protagonis populer yang banyak dicintai adalah tokoh Dilan dalam novel Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990.
ADVERTISEMENT
Selain disebut tokoh baik, protagonis adalah tokoh utama sebuah alur. Keberadaannya dianggap penting karena cerita tak akan berjalan dengan baik tanpa kehadirannya. Alur cerita juga terasa menjengkelkan jika didalamnya hanya dipenuhi karakter jahat.
Dikutip dari buku Teori Pengkajian Fiksi, protagonis adalah tokoh bak pahlawan. Watak inilah yang menjajikan pembaca untuk merasakan bahwa sebuah cerita sangat sesuai dengan pandangan dan meninggalkan kesan ideal.
Perbedaan Protagonis, Antagonis, dan Tritagonis
Dalam perjalanan kisahnya, tokoh protagonis akan mengalami banyak peristiwa, termasuk konflik. Penyebabnya tentu beragam, mulai dari kejadian alam sampai kemunculan tokoh yang dibenci atau antagonis.
Antagonis adalah tokoh jahat yang mengundang emosi penikmat cerita. Meski ada yang berpendapat bahwa tokoh antagonis tidak selalu bersikap buruk, namun sebagian besar konflik berasal dari dirinya.
ADVERTISEMENT
Masih dari sumber yang sama, penulis menyuguhkan alur yang membuat protagonis selalu berbenturan dengan karakter jahat, baik secara langsung maupun tak langsung dan dalam bentuk fisik maupun non fisik.
Sikap jahatnya yang begitu melekat membuat tokoh antagonis bisa lebih terkenal dari peran lainnya. Salah satu contohnya adalah karakter Thanos dalam film Avengers: Endgame dan Maleficent di cerita Sleeping Beauty.
Menyadur buku Prosa Fiksi dan Drama, semakin detail penulis menggambarkan sifat tokoh protagonis, semakin jelas pula karakter antagonis. Hal tersebut membuat tokoh lain begitu mudah diciptakan, termasuk tokoh tritagonis.
Tritagonis adalah tokoh netral. Dia tidak berpihak kepada siapa pun dan menjadi penengah yang baik. Seringkali sebuah pertentangan mereda karena solusi dari tokoh tritagonis.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Tokoh dalam Cerita?
Jenis Penokohan Lain
Selain tiga macam penokohan yang sudah dijelaskan, para pecinta sastra juga perlu mengenal karakter lain dalam sebuah cerita. Simak penjelasan berikut ini yang disadur dari buku Apresiasi Prosa (Teori dan Aplikasi).
1. Deutragonis
Deutragonis adalah tokoh yang berpihak dan mendampingi tokoh protagonis. Perannya dalam cerita turut andil dalam penyelesaian masalah.
2. Foil
Bertentangan dengan tritagonis, tokoh foil memiliki konflik dengan karakter antagonis dan protagonis. Terkadang ia lebih memihak antagonis. Nasihat yang dilontarkan juga dapat menyulut kerunyaman konflik.
3. Confident
Karakter ini berpegang teguh pada protagonis dan mendapat kepercayaan darinya. Confident bersifat rahasia dan menutup rapat rahasia kawannya.
4. Raisonneur
Tokoh ini disebut juga sebagai pewara atau narator. Meski tidak terlihat, ia menceritakan alur dan kisah dalam pementasan drama.
ADVERTISEMENT
(DAF)