Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nama-Nama Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya
26 September 2023 10:37 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Lengkap Indonesia oleh Adi Sudirman, Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-13. Penyebaran agama ini dilakukan melalui jalur perdagangan, pelayaran, perkawinan, pendidikan, dan kesenian.
Hasilnya, muncul kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara. Apa saja kerajaannya?
Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Islam sejatinya sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. Menurut teori masuknya Islam ke Indonesia , agama ini dibawa oleh pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia.
Penyebaran agama Islam dimulai dari daerah-daerah pusat perdagangan seperti daerah pesisir yang dekat dengan pelabuhan. Sejak itu, pengaruh Islam di Nusantara mulai menguat dan menyebabkan pengaruh Hindu Buddha mulai surut, digantikan dengan munculnya kerajaan bercorak Islam.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, semenjak pengaruh Kerajaan Sriwijaya mulai menurun, mubaligh-mubaligh yang telah memeluk Islam mulai gencar menyebarkan agama ini di sekitar Malaka. Puncaknya, terdapat beberapa kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka, seperti Kerajaan Malaka dan Kerajaan Samudra Pasai.
Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
Menurut sejarah, Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Terletak di Lhokseumawe, Aceh Utara, Samudera Pasai adalah kerajaan maritim dengan perdagangan sebagai perekonomian utamanya.
Mengutip buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Mila Saraswati dan Ida Widaningsih, kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik as Saleh. Setelah masa kepemimpinannya berakhir, posisinya digantikan oleh Sultan Malik At-Tahir.
Dalam catatan Ibnu Batuta, disebutkan bahwa pengaruh India dan Persia terlihat dalam kehidupan di istana dan pemerintahan. Kerajaan ini juga menjadi pusat Islamisasi bagi wilayah di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Selama berdiri, Kerajaan Samudera Pasai diperintah oleh sepuluh raja, termasuk oleh Sultan Mahmud Malik Az Zahir yang berhasil membawa kerajaan ini ke puncak kejayaannya. Namun, pada akhirnya, kerajaan ini harus mengalami keruntuhan pada tahun 1517 di bawah raja terakhirnya, yaitu Sultan Zainal Abidin.
Kerajaan Islam di Jawa
1. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa. Berdirinya kerajaan ini pada sekitar abad ke-15 dilatarbelakangi oleh melemahnya pemerintahan Kerajaan Majapahit di daerah pesisir utara Jawa.
Pada masa pemerintahan Raja Demak yang pertama, yakni Raden Patah, Islam mengalami perkembangan pesat. Ini terjadi karena gencarnya kegiatan dakwah yang dilakukan para wali dan bantuan dari daerah-daerah pesisir.
ADVERTISEMENT
Islam semakin berkembang lebih luas ketika Kerajaan Demak dipimpin oleh Sultan Trenggono. Sayang, setelah Sultan Trenggono, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran karena adanya perebutan kekuasaan.
2. Kerajaan Pajang
Dikutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X oleh Windriati, S.Pd., Kerajaan Pajang didirikan pada tahun 1568 oleh Sultan Adi Wijaya atau yang lebih dikenal dengan Jaka Tingkir.
Jaka Tingkir merupakan menantu dari Sultan Trenggono, penguasa Kerajaan Demak ketiga. Setelah Sultan Trenggono meninggal, Jaka Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang dan memindahkan Kerajaan Demak ke Pajang.
Wafatnya Jaka Tingkir pada tahun 1582 menandai berakhirnya masa pemerintahannya. Posisinya kemudian digantikan oleh sang putra, Pangeran Benowo.
Setelah menjadi penguasa Kerajaan Pajang selama beberapa tahun, Pangeran Benowo menyerahkan takhta kepada saudara anaknya Sutowijoyo. Namun, Sutowijoyo memindahkan Kerajaan Pajang ke daerah Mataram. Inilah yang menjadi awal kehancuran kerajaan tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Kerajaan Banten
Setelah menaklukkan Banten pada 1525, Sunan Gunung Jati menyerahkan kekuasaan Banten kepada putranya, Sultan Hasanudin. Penyerahan kekuasaan ini menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Banten.
Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanudin, Kerajaan Banten semakin kuat. Wilayah kekuasaannya bahkan mencapai Sumatera Selatan dan Lampung. Meski begitu, Kerajaan Banten baru mencapai puncak kejayaannya pada saat kepemimpinan Ki Ageng Tirtayasa.
Kerajaan ini meninggalkan beberapa peninggalan sejarah, seperti Istana Keraton Surosowan Banten, Istana Keraton Kaibon Banten, Masjid Agung Banten, Vihara Avalokitesvara, Benteng Speelwijk, Meriam Ki Amuk, Danau Tasikardi, Keris Naga Sasra, dan Keris Panunggul Naga.
Kerajaan Islam di Maluku
1. Kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-1 dengan ibu kota bernama Sampalu. Kerajaan yang terletak di Maluku Utara ini dipimpin oleh Sultan Zaenal Abidin.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Sang Raja bahkan memperoleh gelar “Yang Dipertuan di 72 Pulau” berkat perannya dalam menjaga keamanan wilayah Kerajaan Ternate.
Selain itu, Sultan Baabullah juga dikenal gigih dalam menentang Portugis. Berkat kegigihannya, ia berhasil mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1795.
2. Kerajaan Tidore
Mengutip buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X karangan Abdurakhman dan Arif Pradono, ini merupakan kerajaan Islam yang terletak sebelah selatan Kerajaan Ternate. Kerajaan ini berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara.
Pada masa kejayaannya, yaitu sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18, kerajaan ini menguasai sebagian besar Pulau Halmahera bagian selatan, Pulau , Pulau Seram, dan pulau-pulau lainnya yang terdapat di pesisir Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku. Ia berhasil menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda hingga kalah dan angkat kaki dari kerajaan tersebut.
Kerajaan Islam di Sulawesi
1. Kerajaan Makassar
Kerajaan Makassar terletak di Sulawesi Selatan, tepatnya di wilayah pertemuan jalur perdagangan Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Raja Alaudin merupakan raja pertama di Kerajaan Makassar yang memeluk Islam. Pada masa pemerintahannya, kerajaan ini mulai terjun dalam dunia pelayaran dan perdagangan maritim.
Kerajaan Makassar kemudian mengalami perkembangan pesat pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. Ia juga gigih melakukan perlawanan terhadap VOC yang ingin menguasai kerajaan tersebut.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Makassar berkembang sampai ke wilayah Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan Flores. Sayang, setelah Sultan Hasanuddin turun takhta dan digantikan oleh putranya, Mapasomba, kerajaan ini mengalami kemunduran.
ADVERTISEMENT
Sikap kooperatif yang selama ini ditunjukkan Sultan Hasanuddin tidak menurun pada anaknya. Sebaliknya, Mapasomba jauh lebih keras dari sang ayah sehingga Kerajaan Makassar akhirnya hancur dan dikuasai sepenuhnya oleh Belanda.
2. Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan di Sulawesi Selatan yang berdiri pada abad ke-11. Letaknya cukup strategis karena dekat dengan jalur perdagangan sehingga sering menjadi tempat persinggahan pedagang dari Ternate dan Tidore yang hendak berdagang di Malaka, Selat Jawa.
Dua kerajaan itu kemudian dipersatukan dengan pusat perdagangan berada di Sumbaopu (Makassar). Dengan ramainya Sumbaopu, semakin banyak penduduk setempat dan pendatang yang memeluk agama Islam.
(ADS)