Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Contoh Hate Speech dalam Kehidupan Sehari-hari
10 Mei 2023 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Contoh hate speech bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari, terutama di media sosial . Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami apa itu hate speech dan bentuk-bentuknya.
ADVERTISEMENT
Melansir laman resmi United Nations, hate speech merupakan ujaran kebencian yang mengacu pada wacana ofensif. Hate speech menargetkan kelompok atau individu berdasarkan karakteristik yang melekat seperti ras, agama, atau jenis kelamin.
Contoh Hate Speech dalam Kehidupan Sehari-hari
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengelompokan hate speech ke dalam tiga bentuk konkret berikut.
1. Hate speech dalam bentuk ekspresi
Ujaran kebencian dapat disampaikan melalui segala bentuk ekspresi. Termasuk gambar, kartun, meme, benda, gestur, dan simbol yang dapat disebarluaskan secara daring maupun luring.
Salah satu contoh hate speech yang sering beredar di media sosial adalah meme yang menyudutkan kelompok ras minoritas tertentu di suatu wilayah dengan ungkapan yang rasis. Sayangnya, bentuk hate speech ini masih sering dipandang sebagai bentuk lelucon yang beredar di internet .
ADVERTISEMENT
2. Hate speech dalam bentuk diskriminatif
Contoh hate speech lainnya adalah ujaran kebencian yang bersifat diskriminatif. Biasanya kata-kata yang disampaikan terkesan bias, fanatik, dan tidak toleran dengan kelompok identitas tertentu. Ujaran kebencian ini bernada merendahkan hingga menghina individu atau kelompok minoritas.
Kasus contoh hate speech ini yang sering terjadi adalah teror kebencian terhadap kelompok agama minoritas tertentu di suatu wilayah. Alhasil, penganut agama minoritas merasa keamanannya terancam dan aktivitas kesehariannya terbatas karena banyaknya ujaran yang merendahkan agamanya.
3. Hate speech identitas
Ujaran kebencian juga dapat menargetkan faktor identias individu atau kelompok yang dianggap berseberangan dengan identitas suatu kelompok lainnya. Hinaan dan ancaman dapat menyerang karakterisitik bahasa, kondisi ekonomi, disabilitas, status kesehatan, hingga jenis kelamin seseorang.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh dari bentuk hate speech ini adalah hinaan terhadap satu bahasa tertentu karena aksen yang unik dan berbeda dari bahasa minoritas. Sayangnya, hinaan terhadap bahasa tertentu masih sering terjadi di media sosial dan dianggap sebagai lelucon bagi netizen di media sosial.
Cara Menghadapi Hate Speech di Media Sosial
Mengutip laman resmi UNESCO, menghadapi ujaran kebencian di media sosial dimulai dengan kesadaran bahwa kini kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia. Munculnya media sosial telah menciptakan banyak ruang untuk penyebaran ujaran kebencian.
Ketika menghadapi hate speech, sampaikan pendidikan etika bermedia sosial untuk memberukan batasan pada kebebasan berekspresi. Edukasi soal kesadaran hak-hak politik , sosial, dan budaya individu maupun kelompok harus kembali digaungkan.
ADVERTISEMENT
Jika hate speech sudah bersifat mengancam keamanan seseorang, melaporkan pelaku kepada pihak berwajib bisa menjadi salah satu cara menghadapinya. Pastikan untuk mengutamakan keamananmu dan jangan melawan hate speech dengan ujaran kebencian lainnya karena akan menjadi fenomena bola salju yang tak ada habisnya.
(ALS)