news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Malam Lailatul Qadar

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Maret 2025 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ramadhan bukan hanya tentang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga menjadi saksi dari dua peristiwa besar dalam sejarah Islam. Kedua peristiwa tersebut yaitu Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar.
ADVERTISEMENT
Baik Lailatul Qadar maupun Nuzulul Quran, keduanya sama-sama berkaitan dengan diturunkannya wahyu Allah SWT. Meski keduanya kerap dianggap serupa, nyatanya dua momen ini memiliki makna dan sejarah yang berbeda.
Lantas, apa perbedaan Nuzulul Qur’an dan malam Lailatul Qadar? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Perbedaan Nuzulul Qur’an dan Malam Lailatul Qadar

Ilustrasi beribadah di malam lailatul qadar. Foto: Shutter Stock
Mengutip buku Hukum Islam oleh Zainuddin Ali, Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadhan atau pada malam Nuzulul Qur’an ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW dengan memberikan wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Sehingga, umat Islam setiap tahunnya memperingati peristiwa Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan. Umumnya, umat Islam akan menggelar berbagai macam kegiatan bermanfaat, seperti mengaji, khataman, sedekah, hingga buka bersama.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Lailatul Qadar adalah malam di mana Al-Quran dalam keadaan utuh diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.
Selain itu, Lailatul Qadar terkenal sebagai malam yang penuh kemuliaan bagi Al-Qur'an. Sebagaimana telah disampaikan oleh Allah SWT melalui surat Al Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, Lailatul Qadar adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah. Sementara itu, Nuzulul Quran merujuk pada turunnya wahyu atau ayat pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dari Baitul Izzah.

Proses Turunnya Al-Qur’an

Ilustrasi Al-quran. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
Dikutip dari Jurnal Mimbar Agama Budaya dengan judul Hikmah Penurunan Al Qur'an Secara Berangsur oleh Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari, dan Ahmad Fauzi, proses turunnya Al-Qur’an pada dua peristiwa penting ini adalah sebagai berikut.

1. Tahapan Pertama (Lauh Mahfuzh)

Pada tahap pertama, Al-Qur’an disampaikan oleh Allah SWT kepada Lauh Al-Mahfudz. Artinya, sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an terlebih dahulu disusun dan disimpan di Lauh Al-Mahfudz.

2. Tahapan Kedua (Baitul Izzah)

Pada tahap kedua, Al-Qur’an diturunkan ke langit pertama secara keseluruhan. Di langit pertama, Al-Qur’an disimpan pada Baitul Izzah yang diketahui sebagai langit paling bawah atau langit dunia.
ADVERTISEMENT
Pada fase ini, Al-Quran mulai diturunkan dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap atau berangsur-angsur dengan perantara Malaikat Jibril.

3. Tahapan Ketiga (Riwayat Hakim)

Tahap terakhir, Al-Qur’an diturunkan dari Baitul Izzah di Langit Dunia, kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Adapun ayat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ . اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Pada tahap ini, Jibril berangsur menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW selama waktu tertentu hingga selesai. Turunnya Al-Qur’an berlangsung beberapa tahun, yakni lebih dari 20 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
(ANB)