Konten dari Pengguna

Profil 13 Tokoh Sumpah Pemuda, Ada Pencipta Lagu Indonesia Raya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Oktober 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 13 tokoh Sumpah Pemuda. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 13 tokoh Sumpah Pemuda. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 13 tokoh sumpah pemuda diketahui merupakan pencetus sebuah ikrar yang telah mempersatukan pemuda Indonesia. Ikrar ini dikenal sebagai ikrar sumpah pemuda.
ADVERTISEMENT
Dalam ikrar sumpah pemuda, terdapat pernyataan kebangsaan pemuda-pemuda Indonesia dengan latar belakang berbeda bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan mereka adalah Indonesia.
Siapa saja 13 tokoh sumpah pemuda? Di bawah ini akan dijelaskan profil singkat tokoh-tokoh bersejarah itu.

Profil 13 Tokoh Sumpah Pemuda

Ilustrasi 13 tokoh Sumpah Pemuda. Foto: Pexels
Peristiwa sumpah pemuda terjadi pada 28 Oktober 1928. Kala itu, para pemuda Indonesia dari berbagai golongan menyatakan ikrar bersama untuk mewujudkan persatuan sebagai bangsa Indonesia agar dapat merebut kemerdekaan kembali.
Peristiwa ini telah melibatkan banyak tokoh pemuda. Para pemuda yang hadir bertekad ingin mempertahankan nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air untuk melawan kolonialisme.
Setidaknya, terdapat 13 tokoh yang tercatat dalam sejarah sumpah pemuda, meskipun yang hadir dalam kongres kedua lebih dari 700 orang.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Sumpah Pemuda: Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional oleh Momon Abdul Rahman, dkk., dan Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun, berikut profil singkat 13 tokoh sumpah pemuda:

1. Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito adalah anggota Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Dalam Kongres Pemuda Kedua, Soegondo Djojopoespito menjabat sebagai ketua.

2. Mohammad Yamin

Tokoh selanjutnya yang berperan dalam tercetusnya ikrar sumpah pemuda adalah Mohammad Yamin, pencetus kongres pemuda dan menjadi sekretaris. Mohammad Yamin juga yang merumuskan teks sumpah pemuda dan mengusulkan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan.

3. Wage Rudolf Soepratman

Wage Rudolf (WR) Soepratman berperan sebagai pengisi acara di kongres pemuda. WR Soepratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya yang saat ini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Lagu tersebut pertama kali diperdengarkan ke publik saat Kongres Pemuda Kedua. WR Soepratman membawakannya dengan biola tanpa lirik.
ADVERTISEMENT

4. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin Harahap merupakan tokoh dari Jong Batak, yakni pemuda dari Batak. Amir juga ikut andil menyumbangkan pemikirannya dalam perumusan sumpah pemuda. Saat Kongres Pemuda, Amir berperan sebagai bendahara.

5. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah pemuda keturunan Tionghoa yang memiliki peran penting dalam kelancaran Kongres Pemuda. Ia menyediakan tempat tinggalnya yang berlokasi di Jalan Kramat No. 106, Jakarta Pusat, sebagai tempat dilaksanakan Kongres Pemuda.

6. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro dikenal sebagai pejuang di bidang pendidikan. Pada Kongres Pemuda, Sarmidi menjadi salah satu pembicara dan menyampaikan pidatonya tentang pendidikan nasional.
Menurut Sarmidi, anak-anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan dan dididik secara demokratis. Selain itu, Sarmidi mengemukakan tentang pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
ADVERTISEMENT

7. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo merupakan seorang pengacara yang aktif membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Belanda. Soenario juga menjadi salah satu pembicara di Kongres Pemuda. Ia menyampaikan tentang pergerakan pemuda dan persatuan Indonesia.

8. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid adalah ketua Jong Java dan seorang aktivis. Pada Kongres Pemuda II, Djoko Marsaid menjabat sebagai wakil ketua, mendampingi Soegondo Djojopuspito.

9. Johannes Leimena

Johannes Leimena merupakan tokoh pemuda beragama Kristen dan berasal dari Ambon, Maluku. Orang tua Johannes Leimena adalah seorang guru. Pada masa kanak-kanaknya, Johannes pindah ke Cimahi, kemudian ia melanjutkan hidup untuk mengejar ilmu di Batavia.
Johannes turut serta dalam pergerakan kebangkitan nasional dan ikut dalam Jong Ambon. Pada Kongres Pemuda pertama dan kedua, Johannes aktif sebagai Pembantu IV.
ADVERTISEMENT

10. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau yang lebih dikenal dengan nama Kartosoewirjo merupakan aktivis pergerakan yang pernah bersekolah di Eropa.
Sekarmadji memiliki peran penting dalam perumusan naskah sumpah pemuda. Selain itu, ia juga dikenal sebagai tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

11. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo adalah pemuda yang merintis adanya Pramuka di Indonesia. Kasman dikenal sebagai orator yang ulung.
Peran Kasman dalam peristiwa sumpah pemuda dikenal sebagai salah satu yang mengantarkan perubahan karakter landasan perjuangan pemuda saat itu yang awalnya masih membawa identitasnya masing-masing menjadi sebuah bangsa yang satu.

12. Mohammad Roem

Mohammad Roem adalah mahasiswa hukum yang aktif dalam perkumpulan pemuda Indonesia. Roem aktif dalam beberapa organisasi, seperti Obligasi Jong Islamieten dan Sarekat Islam.
ADVERTISEMENT
Pada masa kemerdekaan, Roem dikenal sebagai diplomat ulung Indonesia yang ikut serta di meja perundingan melawan Belanda. Selama masa kepemimpinan Soekarno, Roem menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Dalam Negeri.

13. Adnan Kapau (AK) Gani

AK Gani merupakan dokter dari anggota Jong Sumatranen Bond yang merupakan perwakilan pemuda dari Palembang. Gani pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II.
Kemudian, setelah revolusi berakhir pada 1949, Gani menjadi Gubernur Militer Sumatra Selatan dan diangkat sebagai rektor Universitas Sriwijaya pada 1954.

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Ilustrasi Sumpah Pemuda. Foto: unsplash
Menyadur karya ilmiah berjudul Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi oleh Sutejo K. Widodo, Universitas Diponegoro, sejarah sumpah pemuda terjadi dalam kongres pemuda. Kongres ini dilaksanakan di tiga tempat dengan waktu yang berbeda. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

Rapat Pertama

Rapat pertama pada 27 Oktober 1928, berlokasi di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Pada rapat tersebut, Soegondo berharap kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan para pemuda.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan uraian Moh Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dan pemuda. Menurut Yamin, ada lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, hukum, adat, bahasa, pendidikan, dan kemauan, sebagaimana dibacakan di akhir kongres.

Rapat Kedua

Rapat kedua dilaksanakan pada 28 Oktober 1928, berlokasi di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pada rapat ini membahas masalah pendidikan.
Pembicara rapat kedua yakni, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan rumah. Mereka juga berpendapat bahwa anak-anak harus dididik secara demokratis.
ADVERTISEMENT

Rapat Ketiga

Rapat ketiga dilaksanakan di hari yang sama, tepatnya pada sore hari. Rapat ini berada di Gedung Indonesische Clubgebouw. Soenario, salah satu tokoh yang datang di kongres menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi.
Pembicara lain, yakni Ramelan, mengemukakan tentang gerakan kepanduan yang tak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Menurutnya, gerakan kepanduan harus dididik sejak dini agar anak-anak disiplin dan mandiri.
Dilanjutkan dengan pidato dari Theo Pengamanan, menyebutkan bahwa pandu sejati merupakan pandu berdasarkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia.
Sebelum kongres ditutup, WR Supratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut pun menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
Kemudian, kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres dan para pemuda yang hadir mengucapkan sumpah pemuda secara bersama-sama. Adapun isi putusan kongres adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman Museum Sumpah Pemuda, istilah sumpah pemuda melekat pada keputusan kongres ini. Makna yang terkandung di dalamnya bertujuan agar pemuda-pemudi Indonesia selalu cinta tanah air, menjaga dan merawat persatuan sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
(NSF)